ANKARA, iNewsCirebon.id - Seluruh negara dan umat Muslim terluka serta bereaksi keras terhadap pembakaran salinan kita suci Alquran yang dilakukan politisi rasis sayap kanan Rasmus Paludan atas ijin Swedia.
Aksi Pembakaran salinan kitab suci Alquran itu dilakukan di depan gedung Kedutaan Turki di Stockholm pada Jumat lalu.
Sungguh hal ini sangat melukai hati umat Muslim yang ada di seluruh dunia sehingga mengundang reaksi sejumlah negara dan organisasi Internasional.
Berikut reaksi negara-negara terhadap aksi pembakaran salinan kitan suci Alquran oleh politisi rasis sayap kanan Rasmus Paludan seperti yang dilansir dari SindoNews yang mengutip dari TRT World, Senin (23/1/2023).
Reaksi Sejumlah Negara dan Organisasi terhadap Pembakaran Salinan Kitab Suci Alquran oleh Rasmus Paludan
1. Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
OKI menyebut tindakan itu telah menghina nilai-nilai suci agama Islam dan menjadi contoh kedepan yang dikhawatirkan terjadinya Islamfobia.
Selain itu, aksi tersebut dianggap sebagai tindakan provokatif yang menargetkan Muslim.
Oleh karenanya, OKI meminta Swedia untuk menghukum mereka yang berada di balik apa yang disebut sebagai "kejahatan rasial".
2. Mesir
Mesir dengan tegas mengecam keras atas tindakan tercela yang memprovokasi perasaan ratusan juta umat Islam di seluruh dunia.
Mesir memperingatkan bahaya penyebaran tindakan yang menyinggung agama dan memicu ujaran kebencian dan kekerasan, menyerukan penegakan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan secara damai dan mencegah pelanggaran terhadap semua agama dan kesuciannya melalui praktik ekstremis yang bertentangan dengan nilai-nilai kehormatan dan agama.
3. Yordania
Mengutuk keras aksi pembakaran salinan Alquran di Ibu Kota Swedia, Stockholm dan dengan tegas menyatakan Kerajaan menolak tindakan yang memicu kebencian ini.
4. Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyebutkan beberapa negara Eropa dengan modus memberikan kebebasan berbicara sehingga memungkinkan elemen ekstremis dan radikal untuk menyebarkan kebencian terhadap kesucian dan nilai-nilai Islam.
Ia juga megatakan aksi ini sebagai upaya untuk memicu kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam.
5. Qatar
Qatar mengutuk izin otoritas Swedia untuk membakar al-Quran dan meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk menolak kebencian dan kekerasan.
6. Uni Emirat Arab (UEA)
Uni Emirat Arab menentang semua praktik yang ditujukan untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan nilai dan prinsip manusia dan moral.
7. Arab Saudi
"Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme," pernyataan langsung Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
8. Kuwait
Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Salem Abdullah Al Jaber Al Sabah dalam pernyataan mengatakan aksi itu melukai sentimen Muslim di seluruh dunia dan menandai provokasi serius.
Dia meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dengan menghentikan tindakan yang tidak dapat diterima tersebut dan mengecam segala bentuk kebencian dan ekstremisme serta meminta pertanggungjawaban para pelaku.
9. Turki
Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran.
"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami, Al-Qur'an, di Swedia hari ini (21 Januari), meskipun kami telah berulang kali memperingatkan sebelumnya," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Tindakan tersebut merupakan "kejahatan kebencian langsung."
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan: "Mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan Muslim dan menghina nilai-nilai suci kita, dengan kedok kebebasan berekspresi sama sekali tidak dapat diterima."
"Tindakan tercela ini adalah contoh lain dari tingkat mengkhawatirkan yang telah dicapai Islamofobia dan gerakan rasis dan diskriminatif di Eropa."
10. Pakistan
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam keras atas aksi pembakaran kitab suci Alquran tersebut.
"Tindakan Islamofobia yang tidak masuk akal dan provokatif ini melukai kepekaan agama lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia," melalui sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan tindakan semacam itu bukanlah ekspresi dari kebebasan berpendapat, yang bertentangan dengan hukum hak asasi manusia internasional, seperti kewajiban untuk tidak melontarkan ujaran kebencian dan menghasut orang untuk melakukan kekerasan.
"Kekhawatiran Pakistan disampaikan kepada pihak berwenang di Swedia. Kami mendesak mereka untuk memperhatikan sentimen rakyat Pakistan dan Muslim di seluruh dunia dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan Islamofobia," tambah pernyataan itu.
Itulah reaksi dari negara-negara dan organisasi Islam di dunia yang mengecam dan mengutuk aksi pembakaran kitab suci Alquran.
Editor : Miftahudin