5. Konstruksi dan Real Estat
Di posisi berikutnya ada sektor konstruksi dan real estat yang berkontribusi sekitar 4,2 persen dari penerimaan pajak. Dalam laju pertumbuhan kumulatifnya, sektor ini mengalami kenaikan sekitar 21,21 persen (yoy).
4. Pertambangan
Sektor pertambangan menjadi top performer dengan capaian pertumbuhan kumulatif hingga 259,47 persen (yoy). Kenaikan fantastis pada bidang ini utamanya berasal dari subsektor pertambangan batubara dan lignit.
Untuk kontribusinya sendiri, sektor pertambangan menyumbang sekitar 10,9 persen dari keseluruhan pajak yang didapat.
3. Jasa Keuangan & Asuransi
Jasa keuangan dan asuransi menyumbang sekitar 12,2 persen dari penerimaan pajak. Sektor ini juga memiliki laju pertumbuhan yang cukup memuaskan dengan capaian sekitar 24,34 persen.
2. Perdagangan
Sektor perdagangan menjadi penyumbang terbesar kedua dengan kontribusi sekitar 22,6 persen. Sektor ini bahkan melampaui pertumbuhan kumulatif dari bidang industri pengolahan.
Tercatat, angka pertumbuhan kumulatif sektor perdagangan mencapai angka 63,12 persen (yoy). Subsektor yang paling besar kontribusinya adalah perdagangan besar bukan mobil dan sepeda motor dengan realisasi penerimaan mencapai Rp34, 18 triliun.
1. Industri Pengolahan
Di posisi pertama, sektor industri pengolahan menjadi penyumbang pajak terbesar. Sektor ini tercatat berkontribusi sekitar 30,2 persen dari jumlah pajak yang didapatkan.
Jika melihat perkembangannya, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan kumulatif mencapai 50,60 persen (yoy) secara berturut-turut. Dalam hal ini, subsektor utama yang berkontribusi paling besar adalah industri makanan dengan realisasi penerimaan mencapai Rp16, 36 Triliun.
Nah, itulah pajak terbesar di Indonesia, nomor 1 berkontribusi sampai 30.2 persen. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca semua.
Editor : Miftahudin