get app
inews
Aa Read Next : Aura Kasih Unggah Potret Jalani Tradisi Melukat di Bali, Tuai Kontroversi Netizen

Ratu Elizabeth II Keturunan Nabi Muhammad SAW, Simak Penjelasan El Mujataba

Senin, 12 September 2022 | 07:30 WIB
header img
Ratu Elizabeth II Keturunan Nabi Muhammad SAW, Simak Pejelasannya ( Foto : Istimewa)

Beliau hanya dikaruniai dua putri, yakni: 1. Ummu Salamah binti Husein al Atsram. Dia menikah dengan Ismail bin Abdul Malik bin Harb bin Hakam. Anak-anaknya adalah Ishaq, Muhammad, Husein, dan Muslimat 2. Fathimah binti Husein al Atsram. Dia menikah dengan Ja'far ash Shadiq bin Muhammad al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. Tidak ada putri Husein al Atsram yang bernama Zahra. Dan tidak ada putri Husein al Atsram yang dinikahi pria dari suku Lakhmi.

Jadi jelas, bahwa Na'im Al Lakhmi ini bukan cucu Husein Al Atsram, bukan juga keturunan Sayyidina Hasan. Jika pun dipaksakan bahwa Na'im al Lakhmi adalah cucu Husein al Atsram, maka dia berada di rentang zaman Imam Ja'far ash Shadiq dan Imam Musa al Kazhim. Dan ternyata di zaman itu, tidak ada Bani Hasyim yang bernama Na'im al Lakhmi. Kalau memang benar ada keturunan Sayyidina Hasan bernama Na'im al Lakhmi, pasti hal itu mudah dilacak karena di zaman itu keturunan Sayyidina Hasan masih relatif sedikit. Belum ada 100 orang. Pemalsuan nasab atas nama Ahlul Bayt masih sangat mudah ditelusuri. Sehingga, berdasarkan diagram di atas, dari tingkat ke-3 dari Rasulullah saja, sudah bermasalah. Bahwa tidak ada cucu atau buyut Sayyidina Hasan bin Ali yang bernama Na'im al Lakhmi. Dan kalau di tingkat Na'im al Lakhmi saja sudah tertolak, maka ke bawahnya semua pasti tertolak. Nasab Nabi Adalah Nasab Mulia Para ulama Ahlussunnah wal Jamaah berpendapat, mereka yang memiliki silsilahnya tersambung kepada Sayyidah Fathimah dari jalur Hasan maupun Husain adalah keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur nasab. Namun, ada juga orang yang tersambung kepada Baginda Nabi karena jalur sebab. Mereka adalah para ulama yang benar-benar ulama, yaitu selain alim juga mengamalkan ilmunya. Seperti Sabda beliau berikut: "Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi." (Sunan Abi Dawud) Menurut Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran An-Nasimiyyah Semarang, nasab Nabi merupakan nasab mulia apabila dibarengi dengan mengikuti aturan-aturan Nabi. Setiap orang juga mempunyai kesempatan sama untuk bisa dianggap menjadi ahlu bait Nabi dengan cara mengikuti jejak perilaku beliau. Dzurriyah Nabi secara garis nasab bisa saja tidak dianggap sebagai dzurriyyah apabila tidak mengikuti jejak perilaku Rasulullah. Sedangkan Dzurriyah Nabi yang mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan mengikuti prilaku Beliau maka ia memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan terhormat.

Wallahu A'lam

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut