Logo Network
Network

Mundur dari PNS, Lelaki Dirikan PO SAN hingga Punya Ratusan Unit Bus

Rizky Setio Nugroho
.
Rabu, 31 Agustus 2022 | 11:07 WIB
Mundur dari PNS, Lelaki Dirikan PO SAN hingga Punya Ratusan Unit Bus
Mundur dari PNS, Lelaki Dirikan PO SAN hingga Punya Ratusan Unit Bus ( dok. MNC Media)

JAKARTA, iNews.id - Bisnis angkutan seperti perusahaan otobus (PO) di Indonesia terus berkembang dan berlomba untuk memberikan fasilitas terbaik kepada masyarakat. Seperti PO Bus Siliwangi Antar Nusa atau kerap dikenal dengan SAN.

Perjalanan panjang perusahaan otobus ini dimulai dari masa program transmigrasi hingga kini menjadi andalan penumpang dari dan ke Sumatra.

PO SAN didirikan oleh Haji Hasanuddin Adnan dan hingga kini ia masih menjabat sebagai komisaris utama PT SAN Putra Sejahtera.

H Hasanuddin Adnan. Lahir dari keluarga sederhana, awalnya Hasanuddin merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pengemudi di Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ia berposisi di bagian kendaraan dan transportasi juga menangani masyarakat.

Wawasan mengenai transportasi inilah yang membuatnya melihat banyak peluang di luar selain menjadi PNS. Ia merintis usaha tidak dengan bus melainkan truk.

"Karena awalnya kan Bengkulu tahun 1968 pecahan dari Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini berawal dari karesidenan. Tahun 1969-70 saya tamat SMA sudah bergabung ke PNS pemprov, tugas saya banyak di kendaraan," kata dia

"Singkat cerita, seiring berjalannya waktu saya melihat banyak peluang, kesempatan lebih ke bisnisnya," Haji Hasan membeberkan.

Melansir dari iNews.id, Di sisi lain, Hasan mengungkapkan, pada saat usaha berkembang dirinya memutuskan keluar dari PNS.

"Waktu itu saya minta berhenti. Namun atasan saya menolak. Bahkan, surat pengunduran diri saya dirobek-robek. Atasan saya bilang putra daerah dibutuhkan," ujarnya. 

Dia menjelaskan tidak semua putra daerah meski menjadi PNS. Daerah ini membutuhkan alat transportasi yang baik, sehingga memilih meneruskan usaha yang berkembang. 

Dalam filosofi bisnisnya, Hasanuddin menekankan kualitas layanan. Bukan pada seberapa banyak mobil dimiliki.

"Saat ini umur saya sudah 70 tahunan lebih. SAN tak perlu ribuan bus. Yang penting bus bisa beroperasi dengan pelayanan terbaik, sehingga perusahaan sehat," katanya.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News

Bagikan Artikel Ini