5 Danau Paling Angker dan Penuh Misteri di Indonesia, Siapa Saja Sosok Gaib Penghuninya?

2. Danau Tolire , Ternate

Danau Tolire memang punya visual yang spektakuler. Tapi misteri di balik itu cukup menyedihkan.

Menurut legenda beredar, dahulu Danau Tolire adalah sebuah kampung. Namun kawasan itu dikutuk dan tenggelam menjadi danau lantaran ada seorang ayah yang tega menodai anaknya sendiri.

Untuk diketahui, Danau Tolire memiliki dua bagian. Sisi besar danau diyakini terdapat siluman buaya putih sepanjang 10 meter. Karena itu, tak ada penduduk yang berani mengambil ikan di Danau Tolire.

3. Danau Sunter, Jakarta Utara

Jika danau-danau sebelumnya terletak di daerah yang jauh dari kota, lain halnya dengan Danau Sunter. Terletak di kawasan Jakarta Utara, masyarakat percaya Danau Sunter dihuni oleh sosok makhluk gaib.

Makhluk itu lah yang dianggap menjadi penyebab orang tenggelam sampai tak bisa ditemukan.

Selain itu, sebuah pulau kecil di tengah Danau Sunter juga disebut-sebut sebagai istana siluman buaya. Beberapa warga kabarnya pernah melihat buaya besar warna putih di sana.

4. Danau Gunting, Bogor

Danau Gunting bisa dijumpai di belakang Istana Bogor. Lokasinya cukup sejuk, namun juga terbilang angker.

Konon, ada sesosok makhluk hitam besar di salah satu sudut danau. Selain itu, ada pula sosok wanita berpakaian khas Belanda menghuni pulau yang dijadikan sebagai rumah burung.

5. Rawa Pening , Semarang

Rawa Pening terletak di Kecamatan Tuntang, sebelah selatan Kota Semarang. Kisah mistis di Rawa Pening terkenal dengan siluman ular bernama Baru Klinting,

Masyarakat meyakini Rawa Pening sebagai bagian dari kerajaan para lelembut. Kabarnya, ketika malam tiba, area sekitar danau sering terdengar suara gamelan layaknya hajatan besar.

Tapi suara tersebut tak pernah ditemui wujudnya jika coba ditelusuri. Ada yang percaya jika suara gamelan mulai muncul, itu pertanda esok hari akan ada warga yang tenggelam.

Itulah 5 danau terangker dan penuh misteri di Indonesia. Namun mitos ini belum terbukti kebenarannya.

Editor : Miftahudin