JAKARTA, iNews.id - Korban tewas gempa bumi bermagnitudo 6,1 di Afghanistan, Rabu (22/6/2022), terus bertambah, kini mendekati 1.000 orang.
Gempa bertitik pusat di dekat perbatasan Pakistan dan guncangannya dirasakan hingga India.
Data dari manajemen bencana Afghanistan, seperti dikutip dari Reuters, mengungkap korban tewas menjadi 950 orang dan lebih dari 600 orang terluka.
Jumlah korban diperkirakan terus bertambah, seiring terus masuknya informasi dari desa-desa terpencil di pegunungan.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Salahuddin Ayubi mengatakan pemerintah mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi korban yang terluka serta mendistribusikan bantuan medis dan makanan.
Dia menyebut gempa kali ini paling mematikan di Afghanistan sejak 2002.
Haibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban, kelompok yang kini berkuasa di Afghanistan, menyampaikan belasungkawa dan menyiagakan segala sumber daya untuk membantu korban.
Gempa terjadi saat Afghanistan bergulat dengan krisis ekonomi yang parah.
Negara-negara asing menghentikan bantuan setelah Taliban merebut kekuasaan Afghanistan pada Agustus 2021.
Namun, bantuan kemanusiaan yang diinisiasi badan-badan internasional, seperti PBB, terus berlanjut.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) menyatakan pemerintah Afghanistan meminta bantuan badan-badan kemanusiaan internasional untuk membantu penyelamatan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan akan menyambut bantuan internasional. Negara tetangga Pakistan sedang berupaya mengirim bantuan.
Editor : Miftahudin