JAKARTA, iNews.id - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan munculnya Warung Nasi Uduk Aceh 77 di Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menyediakan menu olahan non-halal berupa daging babi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak masyarakat khususnya pedagang kuliner untuk saling menghormati dan menghargai keanekaragaman di Indonesia.
"Jadi gini Indonesia yang kita bangga kan ini punya banyak sekali keberagaman termasuk perbedaan suku, agama, adat, aneka kuliner, adat istiadat, etnis, budaya, bahasa, dan sebagainya. Mari saling menghargai dan menghormati termasuk makanan yang ada mari kita hormati," ucap Ariza kepada awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022) malam.
"Setiap daerah itu punya makanan-makanan mari kita hormati. Kalau memang mau bikin untuk kepentingan pribadi di rumah ya silahkan saja. Kalau dijual ditempat umum umpamanya Nasi Padang dengan daging yang tidak biasa itu, kan nanti dapat menimbulkan persepsi yang berbeda. Jadi kita hindari mari sama-sama menghargai dan saling menghormati satu sama lain," katanya.
Ariza menambahkan pihaknya bukan tidak mau mengeluarkan sanksi. Namun, dia menekankan pentingnya menghormati satu sama lain.
"Masalah seperti ini bukan sanksi yang paling penting. Tapi mari ke depankan saling menjaga saling menghormati satu sama lain," ucapnya.
Diketahui, masyarakat dihebohkan dengan postingan di Facebook yang mengunggah nasi gurih Aceh yang menyediakan menu olahan babi.
Berdasarkan cerita akun tersebut, pemilik menceritakan awalnya ingin mencari warung nasi yang menyediakan nasi gurih khas Aceh.
Namun sayangnya, saat dirinya mendapatkan tempat makanan yang dinginkan, warung tersebut rupanya menyediakan lauk olahan babi.
Dari pengalamannya makan di warung Nasi Uduk Aceh 77 yang berada di Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, itu tentu menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan.
Apalagi menyandang nama 'Aceh' yang identik dengan Islam, namun tempat tersebut menyediakan menu non-halal.
Guna meredam kontroversi masyarakat terkait 'Nasi Uduk Aceh 77' yang menjual menu olahan daging babi, pemilik warung, Linda, akan menghilangkan penggunaan nama Aceh dari tempat usahanya.
"Saya bersedia untuk menghormati akan menghilangkan nama Aceh, karena keadaan seperti ini kan persepsinya berbeda-beda. Saya bersedia menuliskan non-halal dan menghilangkan nama Aceh," Kata Linda saat dikonfirmasi, Kamis (16/6/2022).
Menurut Linda atas ramainya masyarakat yang membahas tentang warung nasi miliknya, dia sudah melakukan klarifikasi, dalam hal ini ke Polsek Metro Penjaringan.
Editor : Miftahudin