CIREBON, iNewsCirebon.id — Perwakilan pengusaha home industri pengolahan ikan untuk pakan ternak udang di Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, menyatakan siap menerima keluhan warga dan berkomitmen memperbaiki proses produksi agar tidak menimbulkan bau menyengat. Pernyataan itu disampaikan dalam mediasi yang digelar Polsek Gunung Jati, Jumat (28/11), bersama perwakilan warga dari Desa Grogol, Wanakaya, dan Kali Sapu.
Selamet, perwakilan pengusaha, mengakui bahwa usaha rumahan tersebut memang menimbulkan bau yang mengganggu warga. Ia menyebut ada kesalahan prosedur dalam pengolahan bahan baku ikan sehingga memicu aroma busuk yang menyengat.
“Kami ini home industry, bukan industri besar. Kami hanya memanfaatkan ikan-ikan nelayan yang tidak laku sebagai bahan campuran pakan udang. Kami akui sempat ada salah prosedur yang membuat bau menyengat, dan pekerja yang melakukan kesalahan itu sudah kami berhentikan,” ujar Selamet di hadapan warga.
Ia menegaskan pihaknya tidak menutup diri dari kritik masyarakat dan terus berupaya mencari metode pengolahan yang lebih baik. “Seperti kata Pak Camat dan Pak Kapolsek, kami terbuka. Kami sudah mencoba mengolah bahan baku dengan garam dan beberapa ramuan untuk meredam bau. Kami juga sedang mencari bahan pembanding agar baunya berkurang,” tambahnya.
Selamet menuturkan bahwa usaha pengolahan ikan ini sebenarnya masih tahap rintisan dan produksi masih sangat terbatas. Menurutnya, tujuan utama usaha tersebut adalah memenuhi kebutuhan pakan udang sendiri sekitar 50 persen, bukan untuk dijual secara komersial.
“Kami butuh bimbingan dari dinas terkait. Kami warga negara yang butuh diarahkan agar sesuai aturan. Apalagi program Presiden Prabowo mendorong ketahanan pangan. Kami ingin ikut mendukung, membantu putra daerah menghasilkan udang berkualitas dengan pakan berprotein tinggi,” ungkapnya.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
