JAKARTA, iNewsCirebon.id - Putra Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa, yakni Yudo Sadewa, menjadi bahan perbincangan publik setelah mengunggah pernyataan kontroversial di media sosial Threads.
Unggahannya itu menyindir mantan Menkeu, Sri Mulyani Indrawati, dan menuai reaksi luas di jagat maya.
Dalam unggahan bertanggal 9 September 2025, Yudo mengungkapkan rasa syukur atas pelantikan ayahnya sebagai Menteri Keuangan.
Namun, yang menjadi sorotan adalah pernyataannya yang menyebut bahwa sang ayah telah "melengserkan agen CIA", yang secara tidak langsung ditafsirkan mengarah ke Sri Mulyani.
"Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri," tulis Yudo dalam unggahan yang tangkapan layarnya tersebar luas, termasuk di akun Threads @rocky_gerung__.
Unggahan tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial. Akun Instagram milik Yudo dengan nama pengguna @yvdos4dewa—yang diketahui memiliki sekitar 83 ribu pengikut dan 82 unggahan—juga ikut menjadi perhatian publik.
Namun, tak lama setelah unggahan di Threads viral, akun tersebut menghilang dari platform.
Sementara itu, dalam acara serah terima jabatan Menteri Keuangan yang digelar pada Selasa (9/9/2025), Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa tugas barunya sebagai Menkeu bukanlah hal yang mudah.
Ia menyebut tantangan global dan dinamika domestik menjadi pekerjaan berat yang harus dihadapi.
“Saya merasa sangat terhormat atas kepercayaan yang diberikan oleh Bapak Presiden untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan. Amanah ini tidak ringan, apalagi di tengah situasi global yang semakin kompleks,” ujar Purbaya dalam sambutannya di Gedung Kementerian Keuangan.
Usai acara serah terima jabatan, Purbaya juga menyampaikan permohonan maaf. Ia mengutip candaan dari Sri Mulyani soal gaya bicaranya yang disebut seperti “koboi”.
“Saya ini masih pejabat baru, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kata Bu Sri Mulyani, gaya saya seperti koboi,” ucapnya.
Purbaya mengaku saat menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, ia merasa lebih bebas berbicara karena tidak terlalu diawasi.
Namun, kini ia menyadari bahwa setiap pernyataan sebagai Menteri Keuangan bisa berdampak besar.
“Waktu di LPS, nggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Kementerian Keuangan beda, Bu. Salah ngomong sedikit saja bisa langsung dipelintir ke mana-mana,” ungkapnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
