Meskipun menarik diri dari koperasi di Desa Pucangan, PT PPSD menegaskan tetap mendukung program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo di wilayah lainnya. Dukungan serupa telah diberikan ke beberapa koperasi di Gresik, Palang, Rengel (Tuban), dan Baureno (Bojonegoro).
Kepala Desa Pucangan yang juga menjabat sebagai Ketua Pengawas KDMP, Santiko, telah menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. Ia mengakui kesalahan terjadi karena gugup saat menyampaikan sambutan.
“Sebenarnya, koperasi ini berdiri berkat dukungan penuh dari PPSD, bukan dari pihak lain. Kami berharap Ponpes Sunan Drajat masih berkenan untuk melanjutkan kerja sama,” kata Santiko.
Setelah barang-barang ditarik, hanya tersisa beberapa komoditas seperti beras, minyak, dan rokok di koperasi tersebut. Santiko menyebut pihaknya masih berkomunikasi dengan Ponpes untuk mencari solusi terbaik.
“Kalau memang tidak bisa dilanjutkan, kami akan mempertimbangkan langkah lain,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, menilai persoalan ini sebagai proses pendewasaan dalam pengelolaan koperasi.
“Kami berharap ke depan tidak ada lagi miskomunikasi seperti ini agar operasional KDMP bisa berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky atau Mas Lindra menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Desa Pucangan sebagai lokasi peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Semoga penunjukan ini menjadi tonggak sejarah dan mampu membawa kemajuan koperasi di Kabupaten Tuban,” ujar Mas Lindra.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait