TUBAN, iNewsCirebon.id - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, mendadak viral di media sosial setelah ditutup hanya sehari usai diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penutupan ini terjadi karena kekecewaan dari mitra kerja koperasi, yaitu PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), terhadap pernyataan kepala desa setempat saat peresmian.
Sebagai bentuk protes, PT PPSD membongkar gerai, menarik seluruh barang dagangan, dan mencopot papan nama yang sebelumnya memuat foto Presiden Prabowo.
Direktur PT PPSD, Anas Al Khifni, menjelaskan bahwa pihaknya memilih mengakhiri kerja sama karena kontribusi besar dari Ponpes Sunan Drajat dalam pendirian koperasi sama sekali tidak disebutkan saat peresmian.
“Sejak awal kami mendampingi hingga koperasi ini berdiri sebagai proyek percontohan. Tapi saat peresmian, justru dikatakan bahwa koperasi didukung oleh BUMN dan PT Pupuk Indonesia, padahal tidak ada keterlibatan mereka,” jelas Anas, Rabu (23/7).
Pemutusan kerja sama tersebut dilakukan secara resmi melalui surat yang mengacu pada perjanjian kerja sama yang berlaku sejak 31 Januari 2024.
Anas juga mengungkap bahwa pihak kepala desa dan pengurus KDMP telah memberikan klarifikasi. Mereka berdalih lupa menyebut peran Ponpes Sunan Drajat karena grogi saat berbicara di hadapan Presiden.
“Mereka bilang ke kami, katanya gugup, jadi tidak sempat menyebut dukungan dari kami. Tapi anehnya malah justru menyebut dukungan dari BUMN,” lanjut Anas.
Meskipun menarik diri dari koperasi di Desa Pucangan, PT PPSD menegaskan tetap mendukung program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo di wilayah lainnya. Dukungan serupa telah diberikan ke beberapa koperasi di Gresik, Palang, Rengel (Tuban), dan Baureno (Bojonegoro).
Kepala Desa Pucangan yang juga menjabat sebagai Ketua Pengawas KDMP, Santiko, telah menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. Ia mengakui kesalahan terjadi karena gugup saat menyampaikan sambutan.
“Sebenarnya, koperasi ini berdiri berkat dukungan penuh dari PPSD, bukan dari pihak lain. Kami berharap Ponpes Sunan Drajat masih berkenan untuk melanjutkan kerja sama,” kata Santiko.
Setelah barang-barang ditarik, hanya tersisa beberapa komoditas seperti beras, minyak, dan rokok di koperasi tersebut. Santiko menyebut pihaknya masih berkomunikasi dengan Ponpes untuk mencari solusi terbaik.
“Kalau memang tidak bisa dilanjutkan, kami akan mempertimbangkan langkah lain,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, menilai persoalan ini sebagai proses pendewasaan dalam pengelolaan koperasi.
“Kami berharap ke depan tidak ada lagi miskomunikasi seperti ini agar operasional KDMP bisa berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky atau Mas Lindra menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Desa Pucangan sebagai lokasi peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Semoga penunjukan ini menjadi tonggak sejarah dan mampu membawa kemajuan koperasi di Kabupaten Tuban,” ujar Mas Lindra.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait