Viral Mal dan Pusat Perbelanjaan Sekarang Diramaikan Kelompok Rojali, Ini Maksudnya!  

Reyhan Ramdhani
Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan kemunculan istilah baru, yaitu "Rojali", singkatan dari Rombongan Jarang Beli. Foto: ilustrasi

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan kemunculan istilah baru, yaitu "Rojali", singkatan dari Rombongan Jarang Beli. 

Tren ini menjadi bahan perbincangan hangat warganet dan menuai perhatian serius dari pelaku usaha, terutama sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Fenomena Rojali dinilai cukup mengkhawatirkan karena dianggap bisa mengancam keberlangsungan bisnis skala kecil hingga menengah.

Apa Itu Tren Rojali?

Tren Rojali atau Rombongan Jarang Beli merujuk pada kebiasaan sekelompok orang yang mengunjungi pusat perbelanjaan, kafe, atau restoran secara beramai-ramai, namun tanpa melakukan pembelian atau transaksi yang berarti.

Biasanya, mereka hanya memanfaatkan fasilitas yang tersedia—seperti Wi-Fi gratis, pendingin ruangan, meja, kursi, hingga berswafoto—tanpa memberikan kontribusi finansial bagi pemilik usaha.

Kebiasaan ini menimbulkan kekhawatiran, terutama dari para pelaku usaha di sektor kuliner. 

Mereka merasa dirugikan karena fasilitas yang disediakan untuk menunjang kenyamanan pelanggan justru digunakan oleh pengunjung pasif yang tidak membeli apa pun. 

Padahal, operasional bisnis tetap memerlukan biaya—seperti listrik, internet, dan perawatan tempat. Penggunaan fasilitas secara terus-menerus tanpa disertai transaksi dapat membebani keuangan bisnis secara diam-diam.

Jika dibiarkan, fenomena ini dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan usaha, bahkan berpotensi menyebabkan kemunduran, khususnya bagi UMKM di bidang makanan dan minuman yang sangat bergantung pada pemasukan harian untuk bertahan.

Latar Belakang Sosial Ekonomi

Di balik maraknya tren Rojali, ada faktor sosial ekonomi yang patut dicermati.  Banyak masyarakat perkotaan yang mengunjungi tempat-tempat umum hanya untuk mencari hiburan atau melepas penat, tanpa niat untuk berbelanja. Hal ini kemungkinan besar dipicu oleh daya beli yang semakin menurun.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network