Ia juga menjelaskan bahwa program Bank Mini Sekolah merupakan bagian dari inisiatif Satu Rekening Satu Pelajar atau KEJAR, yang menjadi program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Cirebon. Agus pun menyampaikan harapannya agar Kabupaten Cirebon bisa meraih penghargaan dalam ajang TPAKD Award.
“Kami berharap, dengan program ini, Cirebon dapat menjadi pusat keunggulan literasi keuangan di wilayah Ciayumajakuning,” imbuhnya.
Kegiatan peluncuran secara resmi dibuka oleh Bupati Cirebon yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, Drs. Hafidz Iswahyudi, M.Si. Dalam sambutannya, Hafidz mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan program ini.
“Bank Mini Sekolah bukan hanya tempat belajar menabung, tapi juga menjadi laboratorium hidup yang membentuk karakter unggul siswa dalam kedisiplinan dan kemandirian keuangan,” tuturnya.
Peluncuran ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Jajang Hermawan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Ronianto, Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dwinita Larasati, CEO Regional 3 Bank BJB, serta Pemimpin Cabang BJB Sumber Taupan Selamat Wibawa.
Sesi edukasi dalam kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber, yaitu Manajer Madya OJK Cirebon Panny Malangsari Mulyadi, Analis Yunior BI Cirebon Muchammad Fikrisani, dan Manager Individual Banking DJK Bank BJB.
Tak hanya peluncuran Bank Mini Sekolah, kegiatan ini juga menjadi momen penting dalam mendorong inklusi keuangan. Secara simbolis dilakukan pembukaan 20.000 rekening Simpanan Pelajar (SimPel) bagi siswa SMP se-Kabupaten Cirebon, serta penyaluran 1.734 program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bagi para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Melalui sinergi antar-lembaga dan dukungan terhadap fasilitas literasi keuangan di sekolah, OJK Cirebon berharap para siswa mampu memanfaatkan peluang ini dengan maksimal. Tujuannya bukan hanya meningkatkan pengetahuan finansial siswa, tetapi juga mendorong literasi keuangan di kalangan guru, tenaga kependidikan, orang tua, hingga lingkungan sekitar sekolah.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
