Meski menuai kontroversi, Casmari menegaskan bahwa uang yang ia gunakan untuk sawer berasal dari kantong pribadinya, bukan dari Dana Desa (DD).
"Itu uang saya pribadi, bukan dari dana desa. Saya punya banyak usaha, rumah saya lebih dari satu, mobil tiga, dan masyarakat juga tahu usaha saya di bidang pertanahan. Alhamdulillah, untuk makan dan minum saya lebih dari cukup. Ke diskotik pun saya hanya sekali, tidak setiap hari," katanya.
Casmari juga mengungkapkan bahwa kebiasaan sawer sebenarnya sudah dilakukan sebelum dirinya menjabat sebagai kuwu. "Sebelum jadi kuwu saya memang suka sawer, bahkan pernah habis sampai Rp15 juta. Kalau yang kemarin itu, cuma habis sekitar Rp1 sampai Rp3 juta," ucapnya tanpa ragu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait