Pertama, mengiklankan diri secara berlebihan dengan klaim tindakan untuk pengobatan dan pencegahan.
Kedua, tidak kooperatif pada sidang MKEK IDI.
Ketiga, menarik bayaran dalam jumlah besar pada tindakan yang belum ada bukti medisnya.
Keempat, menjanjikan kesembuhan pada pasien. Meski sudah mendapat sanksi pemecatan sementara, sanksi etik berupa pencabutan izin praktik terhadap Terawan ditunda. Terawan kembali melakukan terapi cuci otak dengan DSA, termasuk kepada sekitar 1.000 warga Vietnam sebagai upaya mempromosikan medical tourism.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait