CIREBON, iNews.id- Tidak dapat terpungkiri, imbas Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali alami penurunan omset di berbagai lini usaha. Maka dari itu, sejumlah inovasi dilakukan pemilik usaha agar mampi mempertahankan usahanya.
Salah satu lini terdampak yaitu penjualan hewan kurban. Jelang pelaksanaan Idul Adha, sejatinya menjadi waktu untuk mendulang keuntungan para penjual.
Alex, salah satu pemilik kandang 'Sagarahiyang' beralamat tepat disamping SPBU Ciptomangunkusumo Cirebon, merasakan penurunan omset tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Ya gimana lagi, semua penjual menjerit. Tapi lillahita'ala dan yakin, asalkan menarik, inovasi dan tentunya barang yang dijual mantap, maju terus demi dapur ngebul," ujarnya saat diminta tanggapan di kandangnya.
Dirinya mengatakan, bukan hanya penjual saja yang kesusahan, serupa dialami juga calon pembeli bagaimana susahnya datang ke kandang disaat PPKM.
"Penjual susah menjual, pembeli susah merapat, makanya perlu inovasi, salah satunya kita gunakan system pengiriman dan pemberian pakan gratis. Zaman sekarang kan ada hape (Telepon seluler), maksimalkan," katanya dengan penuh keyakinan.
Disinggung perihal skema penjualan, dirinya memberikan saran kepada calon pembeli untuk melakukan pemesanan dan survey melalui online.
"Via online, video call untuk lihat barangnya. Transaksi juga setelah diantarkan ke rumah pembeli, gratis ongkir. Silahkan saja kontek-kontek kesini di Sagarahiyang tertera nomornya di spanduk," tambah penjual yang dikenal dengan panggilan 'Alex Ompong'.
Sementara itu, meskipum terkendala PPKM, dirinya masih mampu menjual hewan kurban dengan stabil secara online.
"Tidak ada kata tertutup untuk pedagang, asal berani bersaing dan maksimalkan potensi atau cara lain yang ada. Manjakan pembeli tanpa melanggar aturan pemerintah," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
