Fungsi Keraton Kanoman
Tata kota pada Keraton Kanoman memiliki usnur tradisional yang terdiri atas alun-alun, pasar, masjid agung, dan tempat tinggal sultan. Tempat tinggal para Sultan Cirebon dipisahkan dengan dibangunnya benteng disekitarnya.
Setiap bangunan yang berada di dalam kompleks keraton Kanoman memiliki fungsi yang berbeda. Gedung Pedaleman Sultan digunakan untuk tempat tinggal para sultan, yang terletak di sebelah timur Bangsal Kaputran dan Bangsal Kaputren.
Bangunan yang bernama Bangsal Kaputran berfungsi untuk ditinggali oleh putra sultan, sementara Bangsal Kaputren dihuni oleh putri sultan. Pada sekitar bangunan tersebut terdapat Kebon Jimat yang berfungsi sebagai pungkuran keraton.
Sultan pada saat itu juga membuat Taman Kebon Raja yang biasanya digunakan untuk para sultan bersantai, yang letaknya berada di sebelah barat Mande Mastaka.
Mande Mastaka adalah bangunan kecil yang di dalamnya terdapat kursi gading, dalam pengunaannya hanya satu tahun sekali untuk dibawa keluar. Ada satu bangunan lagi bernama bernama Bale Paseban, yang pada saat itu digunakan untuk menjadi tempat tunggu sebelum bertemu sultan.
Peninggalan Keraton Kanoman Cirebon
Keraton Kanoman meninggalkan barang barang sejarah yang tersimpan di bagian depan, terdapat Kereta Kencana Paksi Naga Liman dan Kereta Jempanan. Kereta ini digunakan sebagai kendaraan para sultan, dan hingga saat ini umur dari kereta itu sekitar setengah milenia.
Gedung Pusaka Keraton Kanoman yang menjadi tempat penyimpanan barang bersejarah yang dimiliki oleh Keraton Kanoman.
Kereta Kencana Paksi Naga Liman didesain berbentuk hewan bersayap dikombinasi dengan kepala naga, namun memiliki belalai seperti gajah. Bentuk Kereta Kencana Paksi Naga Liman ini merupakan adopsi dari tiga budaya sekaligus, yakni Islam yang disimbolkan dengan burung, Cina dengan naga, dan Hindu dengan belalai gajah..
Selain kereta legendaris, didalam museum memiliki ukiran dinding Paksi Naga Jalma. Ukirannya seperti burung namun memiliki badan seperti manusia dan berkulit naga.
Didalam museum juga memiliki peti peninggalan dari Mesir. Konon peti ini digunakan oleh Sunun Gunung Jati dan ibunya Nyai Mas Ratu Raransantang saat hijrah dari Mesir ke Cirebon.
Keraton Kanoman memiliki kursi yang umurnya hampir 700 tahun. Kursi ini terpajang disebelah patung cupid (dewa amor) pemberian Sir Thomas Raffles.
Nah, itu dia Keraton Kanoman Cirebon yang menjadi peninggalan sejarah dan memiliki banyak kisah didalamnya. Tertarik untuk berkunjung kesana?
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait