Viral Aliran Sesat di Tangerang,Doa di Makam Kosong hingga Dijilat Anjing dan Baca Istigfar Terbalik
JAKARTA, iNewsCirebon.id - Viral video aliran sesat dengan ritual dijilat anjing dan membaca lafaz istigfar secara dibalik di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Dalam video yang viral di berbagai media sosial itu tampak sejumlah orang melakukan ritual doa di depan sebuah makam kosong. Dalam ritual itu juga terlihat adanya seekor anjing berwarna hitam.
Berdasarkan isu yang berkembang, diketahui peziarah yang ingin turut serta dalam ritual sesat tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing hitam tersebut.
Selain itu, peziarah yang mengikuti ritual itu harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik dari astaghfirullahaladzim menjadi haladzimastagfirullah.
Dikutip dari Okezone.com, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) sudah menemukan tempat keberadaan ajaran aliran sesat yang berlokasi di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Setelah melakukan koordinasi kita langsung mendatangi tempat Aliyudin di Kampung Cibuluh. Kemudian kami melihat langsung tempat ritual seperti apa dan betul di situ ada makam (tempat dijadikan ritual)," terang Camat Cisoka Encep Sahayat.
Lebih herannya lagi, saat Forkopimcam ke lokasi tempat pemimpin aliran sesat itu ditemukan sebuah ruangan yang berisikan tiga makam di dalamnya.
Setelah melakukan pengecekan dipastikan itu bukan makam sungguhan akan tetapi itu buatan sendiri oleh pimpinan aliran sesat tersebut.
"Dipastikan itu bukan makam sungguhan. Karena itu buatan sendiri dari Aliyudin. Dan setelah itu mereka pun melakukan pembongkaran," tegasnya.
Makam kosong yang telah dibongkar merupakan tempat melakukan ritual sesat. Foto: Antara
Encep mengungkapkan praktik atau ritual Aliyudin tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan. Kepada Forkopimcam, Aliyudin menyadari perbuatannya tak sesuai kaidah Islam.
"Yang bersangkutan (pelaku) menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu. Selanjutnya, setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut," ungkap dia.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait