JAKARTA, iNewsCirebon.id - Cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Final Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) apabila total pendapatan sudah melebihi Rp500 juta dalam satu tahun, perlu diketahui bagi pelaku UMKM.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengatakan, UMKM yang memiliki total pendapatan melampaui Rp500 juta dalam satu tahun, maka dikenakan PPh Final sebesar 0,5 persen. Sementara UMKM yang beromzet di bawah Rp500 juta dalam setahun bebas dari pajak UMKM tersebut.
Melansir dari instagram resmi @ditjenpajakri, Jumat (3/12/2022), beginilah cara menghitung pajak UMKM jika total pendapatan yang dimiliki sudah lebih dari Rp500 juta.
Contoh perhitungan PPh Final UMKM:
Made merupakan wajib pajak orang pribadi yang menjual barang secara online di marketplace. Dari hasil berjualan tersebut, dia memiliki total pendapatan:
1. Total pendapatan keseluruhan sampai dengan bulan ke-9 sebesar Rp460 juta
Pendapatan Made tidak lebih dari Rp500juta maka ia tidak wajib membayar pajak.
2. Total pendapatan keseluruhan sampai dengan bulan ke-10 sebesar Rp520 juta
Maka Made terkena wajib pajak karena jumlah pendapatannya sudah lebih dari Rp500 juta.
Dengan perhitungan pajak Made bulan ke-10 sebagai berikut :
- 0,5% x (total pendapatan - Rp500 juta) = pajak terutang
- 0,5% x (Rp520 juta - Rp500 juta) = pajak terutang
- 0,5% x Rp20 juta = Rp100 ribu
Untuk bulan berikutnya peredaran bruto yang diperoleh langsung dikali dengan tarif 0,5%.
Jumlah total pendapatan bulan ke-11 sebesar Rp50 juta
- Pajak terutang = 0,5% x Rp50 juta = Rp250 ribu
4. Jumlah total pendapatan bulan ke-12 sebesar Rp60 juta
- Pajak terutang = 0,5% x Rp60 juta = Rp300 ribu.
Pajak terutang di masing-masing bulan maksimal disetor melalui bank tanggal 15 bulan berikutnya.
Demikianlah cara menghitung pajak UMKM jika total pendapatan sudah di atas Rp500 Juta. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait