Setelah menikah dengan Mahmudin, Nyimas Utari masuk ke benteng VOC dengan berkamuflase sebagai saudagar dan akhirnya dipercaya menjadi mitra bisnis VOC.
Setelah berhasil menjalankan misinya, Nyimas Utari berusaha lari keluar benteng VOC di Batavia, bersama suaminya.
Sayangnya, dalam pelarian itu prajurit telik sandi ini tewas akibat tembakan meriam pasukan VOC. Jenazah Nyimas Utari akhirnya dibopong oleh suaminya sendiri hingga tiba di wilayah Desa Keramat.
Di desa itu pula jenazah wanita prajurit Mataram itu dimakamkan. Kini makam yang dinaungi pohon beringin tersebut dikenal dengan sebutan Keramat Wali Mahmudin.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait