Menelusuri Jejak Si Mata Biru di Kampung Bule Lamno, Begini Asal Usulnya

Tim Liputan
Menelusuri jejak keberadaan "Si Mata Biru" di Kampung Bule Lamno. Foto: Ilustrasi/rctiplus.com

Versi kedua, diceritakan bangsa Portugis melakukan perdagangan dengan penduduk Negeri Daya. Pelabuhan Lamno merupakan gerbang perdagangan dimana terjadi aktivitas keluar masuknya bangsa dari seluruh belahan dunia termasuk bangsa Portugis.

Bangsa Portugis menjual berbagai jenis barang seperti keramik, porselen dan senjata. Sementara penduduk Negeri Daya menjual rempah-rempah dan emas. Terjadilah transaksi perdagangan antara bangsa Portugis dan penduduk Negeri Daya.

Keterbukaan Kerajaan Daya terhadap bangsa asing membuat Raja dari Kerajaan Lamuri gusar sehingga terjadilah perang hingga menaklukkan Kerajaan Daya dan menahan bangsa Portugis di Meunanga.

Bangsa Portugis yang menjadi tawanan, akhirnya berbaur dengan penduduk asli setempat dan memeluk agama Islam. Mereka menjadi bagian dari penduduk Lamno dan mewariskan keturunan bermata biru di Lamno.

Setelah menaklukkan Kerajaan Daya, Kerajaan Lamuri yang merupakan Kerajaan tertua dan terbesar di Aceh lalu menyerang Kerajaan Pase dan Kerajaan Pedir. Setelah itu menyatukan di dalam kedaulatan Kerajaan Aceh Darussalam dan mendeklarasikan Sultan Ali Muchayat Syah sebagai Raja pertama pada tahun 1511.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network