JAKARTA, iNewsCirebon.id - Kesaksian Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo bernama Susi dikatakan banyak kebohongan oleh Bharada E.
Hal itu disampaikan Bharada E atau Richard Eliezer saat diminta hakim menanggapi kesaksian Susi dalam persidangan pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E di PN Jaksel, Senin (31/10/2022).
"Mohon izin Yang Mulia, untuk keterangan dari saudara saksi banyak yang bohongnya," ujar Bharada E.
Melansir dari iNews.id, Selasa (1/11/2022), berikut empat keterangan ART Ferdy Sambo yang disebut bohong:
1. Keseharian Ferdy Sambo
Selain itu, kata Bharada E, Susi menyebutkan Ferdy Sambo kerap di Saguling dan Duren Tiga. Bahkan Susi mengaku kerap menyediakan sarapan pagi untuk Ferdy Sambo.
Namun, Bharada E mengungkap fakta bahwa Ferdy Sambo lebih sering di Jalan Bangka dan baru di Saguling saat Sabtu-Minggu.
"Beberapa bulan lalu saudara FS ini terkena Covid-19 setelah saya terkena Covid-19 dan ada beberapa ajudan yang terkena Covid-19. Setelah itu saudara FS kena Covid-19 juga dan isolasinya dilaksanakan di kediaman Bangka," ucapnya.
Bharada E memaparkan anak perempuan Ferdy Sambo juga terkena Covid-19 dan mengisolasikan dirinya di rumah Jalan Bangka, tak pernah ada isolasi di Duren Tiga.
2. Kamar Brigadir J di rumah Saguling
Susi menyebut Brigadir J tak memiliki kamar di Saguling namun hal itu dibantah oleh Bharada E.
"Saudara almarhum memang memiliki kamar di Saguling karena di situ memang barang-barang almarhum semua," ungkapnya.
3. Soal dugaan pelecehan seksual di Magelang
Susi menyebut ada pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di Magelang pada tanggal 4 Juli 2022.
Dalam kesaksiannya Susi menyebutkan Brigadir J belum sempat mengangkat Putri, namun Bharada E mengaku melihat Brigadir J mengangkat Putri.
"Saya melihat Yang Mulia, tapi di situ saudara saksi menjelaskan saya mengatakan jangan gitu kepada Bang Yosua. Padahal, itu tidak benar, saya tidak pernah mengatakan seperti itu," tuturnya.
4. Terkait senjata api laras panjang
Dia menambahkan, terkait senjata api laras panjang sebagaimana ditanyakan Jaksa kepada Susi, Susi mengaku tak tahu soal hal itu. Padahal senjata tersebut cukup besar dan di mobil pun hanya ada 4 orang saja termasuk Susi.
Mobil yang dimaksud yaitu saat perjalanan rombongan Putri Candrawathi dari Magelang ke Jakarta.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait