Menteri Ekonomi Maxim Reshetnikov menyebut, meskipun angka ketenagakerjaan yang kuat, tetapi permintaan dalam perekonomian lemah.
Penjualan ritel, ukuran permintaan konsumen, yang merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi utama Rusia, turun 10,1 persen di bulan Mei setelah turun 9,8 persen di bulan April. Analis memperkirakan penurunan 5,5 persen dibandingkan dengan periode tahun lalu dalam jajak pendapat Reuters.
Penurunan permintaan terjadi setelah upah riil, yang disesuaikan dengan inflasi, turun 7,2 persen tahun ke tahun di bulan April.
Ekonomi Rusia diprediksi akan menyusut 15 persen tahun ini dan 3 persen pada 2023 karena pukulan dari sanksi Barat, eksodus perusahaan, dan runtuhnya ekspor menghapus 15 tahun keuntungan ekonomi, menurut kelompok lobi industri perbankan global pada bulan Juni.
Prakiraan resmi Rusia terbaru kurang pesimistis. Kementerian Ekonomi mengharapkan produk domestik bruto (PDB) berkontraksi sebesar 7,8 persen pada 2022. Sebelumnya, kementerian tersebut mengatakan ekonomi berada di jalur untuk berkontraksi lebih dari 12 persen, yang akan menjadi penurunan PDB terbesar sejak pertengahan 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet.
BACA JUGA:
Video Kisah Kartomi Warga Brebes, Hidup 5 Tahun Hidup Tanpa Listrik
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait