JAKARTA, iNews.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan jika ingin membuat Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak melakukan korupsi maka penuhi kesejahteraannya.
Dia meyakini korupsi sangat terkait dengan kesejahteraan.
“Kita semua ingin dan saya sangat yakin siapa pun dalam ruangan ini, kita semua ini jadi orang baik, kita tidak ingin korupsi, kita tidak ingin berhadapan dengan hukum. Asalkan kesejahteraannya cukup,” kata Tito saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2022 secara virtual, Kamis (2/6/2022).
Tito pun menceritakan pengalamannya saat tinggal di luar negeri.
Dia mengatakan di negara-negara maju, tingkat korupsinya rendah karena salah satu kesejahteraan pegawai negeri, otoritasnya di sana baik.
“Kemudian untuk nyicil rumah cukup, untuk mesin kendaraan cukup, bisa nabung untuk buat liburan dan lain-lain. Ngapain lagi kita harus aneh-aneh, crime doesn't pay, membuat pelanggaran itu akan kehilangan kesempatan menikmati fasilitas negara, fasilitas yang ada,” kata Tito.
Tito pun mengatakan seperti terjadi di New Zealand, crime doesn't pay. Jika membuat pelanggaran hukum, melakukan korupsi sekali saja maka akan kehilangan kesempatan, kebebasan, dan semua fasilitas yang ada, taman-taman, mal, dan lain-lain.
“Maka di New Zealand, saya pernah sekolah di sana, crime sangat rendah sekali. Orang mau berbuat kejahatan rugi, crime doesn't pay. Tapi kalau seandainya tidak terpenuhi, crime does pay, membuat kejahatan menguntungkan," kata Tito.
"Kenapa? Ya itung-itung, saya dapat sekian, setelah dapat sekian melalui cara yang melawan hukum, nanti bayar oknumnya sekian, masuk dalam hitungan di dalam penjara sekian, keluar masih untung, crime does pay,” imbuh Tito.
Tito juga menganalogikan seperti pelari marathon.
“Juara pelari marathon Olimpiade itu harus orang yang sehat, tapi kalau dia sudah sehat belum tentu dia menjadi pelari marathon. Ini analoginya kira-kira kalau ingin membuat ASN ini tidak korupsi, maka penuhi kesejahteraannya," katanya.
Editor : Miftahudin