get app
inews
Aa Read Next : Banjir Rob Hancurkan Panen Petani Garam di Pantura Cirebon

Upaya Langkah Mitigasi Fenomena Ancaman Penurunan Muka Tanah di Indonesia

Rabu, 01 Juni 2022 | 12:17 WIB
header img
Ilustrasi bencana akibat kurangnya resapan air. (Foto: doc. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Kenaikan suhu bumi yang kian tak terbendung telah mengantar krisis iklim penuh ancaman bagi kehidupan.

Pencairan es ekstrem, menghangatnya lautan, peningkatan kekuatan gelombang, penurunan muka tanah hingga kenaikan permukaan laut semakin menciptakan kesinambungan yang mendatangkan bencana-bencana tak terkira.

Wilayah pesisir jadi kawasan yang paling dekat merasakan imbasnya.

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati menjelaskan penurunan muka tanah dapat disebabkan dua faktor.

"Penurunan tanah akibat pemadatan alamiah dikenal sebagai konsolidasi atau kompaksi alamiah," kata Rita saat dihubungi MNC Portal, Selasa (31/5/2022).

Kedua, faktor non alamiah akibat aktivitas manusia. Rita mencontohkan, seperti pengambilan air tanah melebihi kemampuan daya suplai lapisan air dan pembebanan bangunan juga menyebabkan permukaan tanah

Rita menyebut, pemerintah dalam hal ini telah melakukan berbagai langkah mitigasi dalam mengatasi penurunan muka tanah.

Pertama, pemerintah telah melakukan monitoring untuk mengetahui bagaimana pola dan sebaran dari penurunan tersebut sehingga diketahui perbandingan mana yang akan lebih cepat mengalami penurunan antara lokasi satu ke lokasi yang lain.

Kedua, membuat hunian yang bisa beradaptasi dengan efek lanjutan penurunan tanah seperti genangan air baik dari banjir ataupun rob. Misalnya, merencanakan desain bangunan yang fleksibel dengan efek penurunan tanah.  

Sementara itu, lanjutnya, jika penyebab utamanya adalah faktor non alamiah, pihaknya telah membuat kebijakan dalam eksploitasi pengambilan air tanah.
Diantaranya, membuat batasan maksimal pengambilan debit air tanah harian yang diperbolehkan agar tidak menggangu kesetimbangan pada lapisan air di dalam tanah.

"Mitigasi akibat beban bangunan bisa berupa rekayasa engineering atau membuat kebijakan beban bangunan yang diijinkan pada lokasi tertentu," tuturnya.

 

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut