Viral! Seorang Wanita Diduga Tinggal di Bandara Kuala Lumpur Selama Setahun Layaknya Penghuni
JAKARTA, iNewsCirebon.id — Sebuah video yang beredar luas di media sosial menarik perhatian warganet, tidak hanya di Malaysia tetapi juga di berbagai negara lainnya.
Video tersebut memperlihatkan seorang perempuan berada di area Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yang diduga telah lama menetap di lokasi tersebut.
Keberadaannya memicu rasa penasaran publik karena ia tampak menjalani aktivitas sehari-hari di dalam bandara.
Dalam cuplikan video berdurasi sekitar 20 detik yang diunggah oleh akun TikTok @raef_benzemi, perempuan itu terlihat mengenakan baju berwarna biru dan celana hitam.
Ia tampak terlibat ketegangan dengan sejumlah pengunjung lain di area ruang tunggu penumpang. Dua perempuan terlihat berusaha menenangkan dirinya.
Berdasarkan percakapan yang terdengar dalam video, sebagian warganet berspekulasi bahwa perempuan tersebut telah tinggal di KLIA selama kurang lebih satu tahun. Ia diduga memanfaatkan fasilitas umum bandara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, tidur, hingga mandi.
Dalam unggahan lain yang juga beredar, perempuan itu terlihat duduk santai sambil memainkan ponselnya. Di sekelilingnya tampak beberapa koper dan troli bandara, yang semakin memperkuat dugaan bahwa ia menjadikan bandara sebagai tempat tinggal sementara.
Fenomena ini pun menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Banyak pihak mempertanyakan peran dan pengawasan otoritas bandara terhadap keberadaan perempuan tersebut.
Menanggapi hal itu, pihak kepolisian setempat akhirnya memberikan klarifikasi. Polisi menyatakan bahwa informasi yang menyebutkan perempuan tersebut telah tinggal di KLIA selama satu tahun tidak sepenuhnya benar.
Pihak berwajib juga menegaskan bahwa perempuan tersebut merupakan warga negara setempat, bukan warga asing sebagaimana yang ramai diberitakan di media sosial. Ia diamankan pada 18 Desember 2025 setelah terlibat keributan, sebagaimana terekam dalam video viral.
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa perempuan tersebut memiliki kartu yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental. Atas dasar itu, polisi kemudian membawanya ke Hospital Kajang untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Distrik KLIA, Superintendent Albany Hamzah. Hingga kini, motif sebenarnya yang melatarbelakangi keberadaan perempuan itu di bandara masih belum diketahui secara pasti.
Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi berlebihan serta lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial tanpa konfirmasi yang jelas.
Editor : Rebecca