Viral! Dokter Ini Serukan Waspada Seblak setelah Tangani Pasien dengan Radang Lambung Parah

Menurut dr. Tan, konsumen seblak umumnya juga bukan pengonsumsi makanan bergizi. Akibatnya, kebiasaan makan yang buruk ini bisa menyebabkan masalah gizi dalam jangka panjang.
Senada dengan itu, spesialis penyakit dalam dr. Aru Ariadno, SpPD, menyebutkan bahwa seblak mengandung kalori, lemak, dan garam tinggi. Bumbu yang terlalu pedas dan berminyak bisa mengiritasi lambung dan memperparah kondisi maag.
“Konsumsi seblak berlebihan bisa meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, hingga gangguan pencernaan,” jelasnya.
Gastritis sendiri adalah peradangan pada lapisan pelindung lambung (mukosa), yang berfungsi melindungi lambung dari asam, enzim, dan mikroorganisme.
Dalam kasus gastritis erosif, lapisan pelindung ini rusak hingga menimbulkan luka, yang bisa dipicu oleh asam lambung, empedu, alkohol, atau obat-obatan tertentu.
Dr. Aru menegaskan bahwa konsumsi seblak secara berlebihan, terutama yang sangat pedas dan dalam kondisi lambung yang sedang lemah, sangat berpotensi menyebabkan gastritis erosif.
“Kalau lambung sedang tidak sehat, dan kita makan seblak yang pedas atau asam secara berlebihan, maka risiko terkena gastritis erosif bisa meningkat drastis,” pungkasnya.
Editor : Miftahudin