Viral Mal dan Pusat Perbelanjaan Sekarang Diramaikan Kelompok Rojali, Ini Maksudnya!

Kebiasaan ini menimbulkan kekhawatiran, terutama dari para pelaku usaha di sektor kuliner.
Mereka merasa dirugikan karena fasilitas yang disediakan untuk menunjang kenyamanan pelanggan justru digunakan oleh pengunjung pasif yang tidak membeli apa pun.
Padahal, operasional bisnis tetap memerlukan biaya—seperti listrik, internet, dan perawatan tempat. Penggunaan fasilitas secara terus-menerus tanpa disertai transaksi dapat membebani keuangan bisnis secara diam-diam.
Jika dibiarkan, fenomena ini dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan usaha, bahkan berpotensi menyebabkan kemunduran, khususnya bagi UMKM di bidang makanan dan minuman yang sangat bergantung pada pemasukan harian untuk bertahan.
Di balik maraknya tren Rojali, ada faktor sosial ekonomi yang patut dicermati. Banyak masyarakat perkotaan yang mengunjungi tempat-tempat umum hanya untuk mencari hiburan atau melepas penat, tanpa niat untuk berbelanja. Hal ini kemungkinan besar dipicu oleh daya beli yang semakin menurun.
Editor : Miftahudin