5 Tahun Jalan Rusak Dibiarkan, Warga Kaliwulu Sindir Pemkab Cirebon dengan Aksi Mancing di Kubangan

Lebih lanjut, Dian meminta agar Pemerintah Desa Kaliwulu setidaknya melakukan penanganan sementara untuk mengurangi risiko kecelakaan, seperti pengurugan jalan. Ia menyebut kondisi ini sudah membuat warga frustrasi.
Kondisi jalan rusak tersebut memang sangat memprihatinkan. Selain batu-batu pondasi yang mencuat, lubang besar yang kerap tergenang air di musim hujan membuat pengendara tak bisa melihat kedalaman kubangan. Jalan ini merupakan akses penting yang menghubungkan Desa Kaliwulu ke Desa Cangkring dan Pasar Celancang, namun keberadaannya seolah diabaikan.
Ahmad, warga lainnya, juga mengaku heran dengan sikap pemerintah. Ia menyebut bahwa pengecoran jalan hanya dilakukan di sekitar Kaliwulu, sementara bagian yang berada di wilayah desanya justru ditinggalkan rusak.
“Saya pikir ini hanya kebetulan. Tapi kok bisa yang rusak itu cuma Kaliwulu, sementara kanan kirinya diperbaiki semua? Rasanya kayak dipermainkan,” ujar Ahmad dengan nada kesal.
Tak hanya pengguna kendaraan pribadi yang jadi korban. Seorang pedagang Batagor keliling bahkan mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang. Gerobaknya terbalik, dan seluruh dagangan tumpah di jalan. Kejadian ini mempertegas bahwa dampak jalan rusak ini tak hanya soal kenyamanan, tapi juga menyangkut penghidupan warga.
Asnawi, warga Perumahan Kaliwulu, mengaku jengkel dengan kondisi tersebut. Ia menyebut bahwa dirinya dan warga lain taat membayar pajak, namun tak mendapat pelayanan setimpal dari pemerintah.
“Jangan cuma ambil pajak, tapi tidak kasih infrastruktur yang layak. Kami berhak mendapatkan jalan yang bagus, itu bukan kemewahan, tapi hak dasar,” kata Asnawi geram.
Aksi memancing di jalan rusak hanyalah simbol dari kegelisahan warga yang selama ini merasa diabaikan. Kini, sorotan tertuju pada Pemerintah Kabupaten Cirebon: akankah mereka bergerak sebelum ada korban berikutnya, atau akan terus bersembunyi di balik janji tanpa realisasi?
Editor : Miftahudin