get app
inews
Aa Read Next : 2 Emak-Emak Sukses Tipu Mantan Kades Ratusan Juta Rupiah, Modusnya Ngaku Kasat Reskrim

Anaknya 13 Kali Tak Lulus Tes SIM di Polres Gresik, Emak-Emak Ngamuk, Ini Endingnya! 

Kamis, 03 Agustus 2023 | 18:00 WIB
header img
Emak-emak ngamuk anaknya 13 kali gagal ujian tes SIM di Polres Gresik. Foto: Tangkapan layar

SURABAYA, iNews.id - Seorang ibu rumah tangga marah di Kantor Satlantas Polres Gresik karena anaknya tidak lulus ujian surat izin mengemudi (SIM) sebanyak 13 kali, peristiwa ini menjadi viral di media sosial. Insiden marah-marah oleh ibu ini menjadi viral setelah videonya menyebar melalui pesan WhatsApp.

Dalam video yang beredar, seorang ibu yang mengidentifikasi dirinya sebagai Marita, mengungkapkan rasa frustrasinya karena anaknya sudah gagal dalam 13 percobaan ujian SIM.

"Pada tanggal 1 Agustus 2023, saya ingin melaporkan ini kepada Kapolri. Pagi tadi, saya menghadap Kantor Satlantas Polres Gresik. Saya mengajukan protes mengenai fakta bahwa anak saya telah gagal dalam ujian SIM sebanyak 13 kali. Saya mencoba untuk berbicara dengan Kepala Satlantas, tetapi tidak diizinkan. Anak saya sudah gagal ujian sebanyak 13 kali. Saya tidak ingin anak saya menjadi seperti sirkus hanya karena mengikuti ujian SIM 13 kali. Saya sangat emosi dan petugas akhirnya harus merangkul saya. Akhirnya, ada petugas Baur SIM yang mendekati saya. Akhirnya, SIM untuk anak saya dan suami saya, yang sebelumnya juga tidak lulus ujian, akhirnya diberikan," kata Marita dalam video yang menyebar di media sosial.

Sebagai akibat dari kejadian ini, Marita meminta agar imbauan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera dijalankan dengan meresmikan peraturan pemerintah pengganti undang-undang yang berkaitan dengan skema regulasi ujian untuk mendapatkan SIM, sehingga tidak menyulitkan masyarakat.

Ketika dikonfirmasi mengenai insiden ini, Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Taslim Chairuddin, berpendapat bahwa petugas yang melakukan ujian SIM kurang peka sehingga anak tersebut sampai 13 kali gagal.

"Jika mereka dianggap belum berhasil, seharusnya mereka diberikan bimbingan dan konseling untuk membantu mereka melewati ujian praktik SIM," katanya pada hari Rabu (2 Agustus 2023).

Meskipun begitu, dia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat dalam proses pembuatan SIM. Polda Jawa Timur juga akan membentuk tim untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai kejadian ini.

"Kami meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi dalam proses pembuatan SIM," katanya.

Editor : Sazili Mustofa

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut