CIREBON, iNews.id - Ada anggapan yang terjadi dalam masyarakat bahwa aktivitas seks dapat membantu memperkuat ikatan batin kembali antara pasangan suami-istri setelah terjadinya pertengkaran, bahkan seks akan dirasa semakin menggairahkan.
Hal itu disebut make-up sex, dimana melakukan aktivitas seks setelah bertengkar hebat. Aktivitas seks dapat dijadikan tempat pelampiasan energi negatif setelah marah, tentu saja dengan gairah seks yang lebih meningkat.
Pakar kesehatan, Emily Morse mengatakan bahwa pertengkaran antara pasangan suami-istri dapat menjadi suatu pemanasan yang baik sebelum terjadinya aktivitas seks.
"Kebanyakan pasangan, perdebatan dan pertengkaran merupakan salah satu cara foreplay dengan kata-kata," ungkapnya dikutip dari Oprah Daily.
Hal senada dikemukakan juga oleh Megan Fleming yang merupakan pakar relationship.
"Berdebat dapat memicu detak jantung, meningkatkan pernafasan, aliran darah dan adrenalin," terangnya.
Lalu, Mengapa make-up sex berpotensi meningkatkan gairah seks? Berikut penjelasannya:
1. Lebih agresif
Pertengkaran dapat menimbulkan luapan emosi yang menyebabkan seseorang menjadi lebih agresif dari biasanya. Sikap agresif ini dapat menjadi variasi seks tersendiri yang dapat dinikmati, setelah sekian lama berumahtangga dirasa membosankan dan monoton.
Hanya saja harus dijaga, jangan sampai sikap agresif ini melukai atau membuat tidak nyaman pasangan kita.
2. Adrenalin meningkat
Situasi marah dapat memicu peningkatan hormon adrenalin dalam tubuh.
Adrenalin sendiri merupakan hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan jantung berdebar lebih kencang, keringat keluar lebih banyak, kaki gemetaran dan dapat meningkatkan gairah seks.
Adrenalin yang meningkat dapat menambah keberanian dalam aktivitas seks, seperti mencoba berbagai posisi seks yang baru. Hal ini dapat meningkatkan peluang terjadinya orgasme yang berimbas juga pada penurunan tekanan dan stress sehabis pertengkaran.
3. Menurunkan bahkan menghilangkan amarah
Melansir dari Psychology Today, ada beberapa kasus pertengkaran dan amarah dapat menurunkan gairah seks. Oleh karenanya sebagai pasangan harus cermat dalam menghadapi karakter, sifat dan kebiasaan pasangan lainnya sehingga tidak menimbulkan salahnya komunikasi yang dapat menyulut pertengkaran semakin besar.
American Physchological Association menyebutkan bahwa wanita cenderung menyimpan emosinya ketimbang pria. Jika seks dilakukan secara intens dan maksimal, hal ini dapat membantu seorang wanita untuk melampiaskan emosi terpendamnya itu melalui aktivitas seks. Seks yang mencapai klimaks dapat membantu tubuh dan pikiran menjadi rileks.
Namun dari semuanya itu, hal terpenting dalam suatu pertengkaran adalah mencari penyebab dan solusi terbaik bagi pasangan suami-istri. Dan seks bisa menjadi aktivitas penutup suatu pertengkaran sehingga hubungan anatara pasangan suami-istri lebih erat hingga akhir hayat.
Editor : Miftahudin