Penderitaannya seolah tak pernah usai, selain membawa sang ayah yang secara rutin menyedot cairan yang ada di tubuhnya ke RSU Cut Meutia Aceh Utara yang memiliki fasilitas lebih lengkap, ia pun harus mencari uang untuk biaya hidup dan berobat sang ayah.
"Berbekal uang dari hasil upah "tarek pukat" yang tidak seberapa, ia selalu menyimpan uang untuk keperluan berobat ayahnya dan untuk sekolah kakak perempuan satu²nya," tulis Azmi dalam postingan itu.
Namun kali ini, Rahmat bersyukur pasalnya banyak orang yang membantu dirinya untuk membawa sang ayah ke RSU Cut Meutia.
Berawal dari bantuan pak Yanto asal Blang Mee yang kebetulan melintas lalu menghampiri bentor tersebut. Melihat kondisi Rahmat, dengan sigap Yanto bergegas menghubungi rekannya Azmi Murtala untuk membawa ambulance dan mengangkut bentor milik Rahmat.
Mata bocah itu nampak berkaca-kaca sembaru menahan haru. Tak lupa, Rahmat menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah menaruh perhatian dan membantunya.
"Selama 6 thon lon ba Ayah ngoen becak, baro nyoe na ureung lake intat ngoen ambulance (Selama 6 tahun, saya bawa ayah dengan becak. Baru kali ini ada orang yang bersedia mengantarkan ayah saya dengan ambulance," pungkas Rahmat Aulia kepada Nyak Gok.
Ia dan ayahnya akhirnya bersyukur karena dapat berangkat ke RSU Cut Meutia dengan menggunakan ambulance.
Editor : Miftahudin