get app
inews
Aa Read Next : Hamil di Luar Nikah, Gadis 16 Tahun Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi, Ngaku Belajar dari YouTube

Kisah Pilu Rahmat, Bocah Yatim 11 Tahun Cari Uang Sendiri hingga Bawa Ayah Sakit Pakai Bentor 8 Jam

Sabtu, 28 Januari 2023 | 15:35 WIB
header img
Kisah haru Rahmat Aulia, bocah 11 tahun yang memacu bentor hingga ratusan km untuk membawa sang ayah ke rumah sakit. Foto: Azmi Aulia/Facebook

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Kisah pilu Rahmat Aulia, bocah yatim yang baru berusia 11 tahun ini harus menelan pil pahit kehidupan. Tak hanya cari uang sendiri, ia pun harus mempertahankan hidup sang ayah yang sakit. Tanpa menyerah  menempuh ratusan kilometer membawa ayahnya yang sakit ke RSU Cut Meutia dengan menggunakan bentor setiap 10 hari sekali.

Dengan kegigihan dan kesabarannya, Rahmat harus menyusuri jalan sepanjang 115 kilometer dengan waktu tempuh selama 8 jam perjalanan dari Ulim, Pidie Jaya menuju Buket Rata, Lhokseumawe.

"Perjalanan dengan menggunakan becak motor memakan waktu 8 jam lebih, itu jelas bukan waktu yang singkat. Apalagi seorang anak kecil berumur 11 tahun yang menggendarainya," tulis Azmi Murtala dalam postingannya di akun Facebook miliknya, Sabtu (28/1/2023).

Di tengah perjalanan terkadang ia melepas lelah, ia menepikan bentor yang dikendarainya lalu duduk tertunduk lesu di tepi jalan beraspal.

Kesulitan yang ia alami sepanjang perjalanan setiap 10 hari sekali tak membuatnya menyerah, senyuman kesabaran tetap terpancar di raut wajahnya yang sesekali menghibur sang ayah yang terbaring di atas bentor yang dibawanya.

Dari postingan itu juga terlihat rangkaian foto-foto Rahmat Aulia saat membawa sang ayah yang sakit.

Bocah kelas 6 SD itu tampak tertunduk lesu kelelahan, termenung di atas becak yang ia parkir di pinggir jalan Medan B-Aceh tepatnya di kawasan Peusangan Bireuen. 

Penderitaan Rahmat tak sampai situ saja, baru 4 bulan yang lalu, ia ditinggal sang ibu untuk selama-lamanya. 

Rahmat bercerita bahwa dirinya bersama sang ibu rutin membawa ayah yang sakit untuk berobat, namun kini ibundanya telah tiada meninggalkan Rahmat dan kakak perempuannya.

"4 bulan lalu ibunya sudah meninggal dunia menghadap sang Ilahi, maka sekarang ia dan kakaknya yang merawat bapaknya yang sakit sudah bertahun-tahun...," tulis postingan itu lebih lanjut.

Setelah kepergian sang ibunda, Rahmat Aulia dan kakaknya pun berbagi tugas. Di rumah, sang ayah di rawat oleh kakak Rahmat, sedangkan urusan mengantar dan membawa pulang ayah menjadi tanggungjawab bocah yatim itu.

Penderitaannya seolah tak pernah usai, selain membawa sang ayah yang secara rutin menyedot cairan yang ada di tubuhnya ke RSU Cut Meutia Aceh Utara  yang memiliki fasilitas lebih lengkap, ia pun harus mencari uang untuk biaya hidup dan berobat sang ayah. 

"Berbekal uang dari hasil upah "tarek pukat" yang tidak seberapa, ia selalu menyimpan uang untuk keperluan berobat ayahnya dan untuk sekolah kakak perempuan satu²nya," tulis Azmi dalam postingan itu.

Namun kali ini, Rahmat bersyukur pasalnya banyak orang yang membantu dirinya untuk membawa sang ayah ke RSU Cut Meutia.

Berawal dari bantuan pak Yanto asal Blang Mee yang kebetulan melintas lalu menghampiri bentor tersebut. Melihat kondisi Rahmat, dengan sigap Yanto bergegas menghubungi rekannya Azmi Murtala untuk membawa ambulance dan mengangkut bentor milik Rahmat.

Mata bocah itu nampak berkaca-kaca sembaru menahan haru. Tak lupa, Rahmat menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah menaruh perhatian dan membantunya.

"Selama 6 thon lon ba Ayah ngoen becak, baro nyoe na ureung lake intat ngoen ambulance (Selama 6 tahun, saya bawa ayah dengan becak. Baru kali ini ada orang yang bersedia mengantarkan ayah saya dengan ambulance," pungkas Rahmat Aulia kepada Nyak Gok.

Ia dan ayahnya akhirnya bersyukur karena dapat berangkat ke RSU Cut Meutia dengan menggunakan ambulance.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut