Berdiri sejak 2006
Salah satu pengurus museum Kematian, Desi Bestiana, menjelaskan museum ini sendiri sebenarnya sudah lama berdiri tepatnya pada tahun 2006. Saat itu hanya berupa koleksi replika makam yang terletak pada salah satu ruangan.
Museum kematian ini didirikan jurusan Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Kemudian pada 2014 bangunan museum kematian direnovasi karena mendapat hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pengunjung bisa mempelajari antropologi sosial budaya dan antropologi ragawi
Mengenal museum tentang kematian yang ada di Surabaya, begini penampakanya. Foto: DOK.Okezone.
"Kematian itu bisa dilihat dari budaya dan bisa dilihat dari segi tubuh manusia, karena setelah mati manusia akan dikubur dan diproses dalam pembusukan," ungkapnya, Selasa (4/9/2018).
Ada replika kerangka manusia
Desi menambahkan, koleksi dalam museum kematian berupa replika. Namun untuk kerangka yang ada di museum bukan replika, tapi kerangka betulan. Kerangka itu didapat dari kepolisian, yang jenazah tanpa identitas.
"Selain kerangka, koleksi museum ini juga banyak benda-benda etnografi seperti berbagai fosil dan buku-buku tentang etnografi. Museum ini buka pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB mulai hari Senin sampai Jumat," tandas Desi.
Editor : Miftahudin