KABUPATEN CIREBON, iNewsCirebon.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron mengajak puluhan pedagang, pelaku UMKM dan pekerja di Desa Jemaras Kidul, Klangenan, Kabupaten Cirebon diberi pemahaman soal perdagangan luar negeri.
Kang Hero sapaan akrabnya mengajak Direktur Pengamanan Perdagangan Natan Kambuno mendengar kendala yang dihadapi pelaku UMKM dan pedagang untuk dalam mengembangkan sebuah produk.
"Sektor perdagangan penting, untuk menjadikan tolak ukur di dalam meningkatkan kapasitas kemampuan perdagangan, di sini sebagian besar skalanya UMKM," katanya, Jumat (14/10/2022)
Setelah para pelaku UMKM, pedagang dan pekerja juga menerima materi agar mampu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
"Kami juga menjaring aspirasi, terkait dengan kendala mereka, dalam pengembangan UMKM khususnya pemasaran," ujarya.
Setelah memaparkan soal perdagangan luar negeri kepada para pelaku UMKM, pedagang dan pekerja. Dia menemukan 2 aspek permasalahan yang kerap menjadi kendala yaitu permodalan dan pemasaran.
"Untuk itu kami akan berusaha mempromosikan terlebih dahulu, dengan mengangkat topik yang lebih ekspansif agar tidak berkutik hanya di perdagangan dalam negeri," ungkapnya.
Oleh karenanya pihaknya kedepan, akan memberikan pelatihan dan pembinaan yang bertujuan meningkatkan kualitas produk.
"Kenapa perlu di upgrade kualitasnya agar pemasarannya tidak hanya berkutik di dalam negeri, meskipun potensinya masih cukup tinggi," jelasnya.
Dengan meningkatkan kualitas produk mengikuti selera pasar luar negeri, juga bisa meningkatkan harga jual produk.
"Jika ada keinginan masyarakat yang mau meningkatkan kapasitas itu, maka kami akan skrining disaring kembali untuk dijadikan potensial leaders, juga mampu menjadi lokomotif terhadap UMKM lain," ungkapnya.
Direktur Pengamanan Perdagangan, Natan Kambuno mengaku siap menfasilitasi promosi produk lewat pameran di luar negeri.
"Paling banyak itu UMKM soal pemasaran, kami memiliki perwakilan perdagangan di luar negeri ada 19 negara, itu bisa membantu mempromosikan produk dari Indonesia yag siap go internasional," ucapnya.
Dia juga memberikan contoh, kerajinan batik yang kini dikenal di luar negeri dari pameran tersebut.
"Misalnya dari Cirebon yang sudah terkenal di Singapura itu batik mega mendung, karena motifnya cerah menyesuaikan selera di pasar luar negeri," bebernya.
Menurutnya, dengan mengikuti selera pasar. Produk yang dihasilkan akan lebih mudah diterima di luar negeri.
Editor : Miftahudin