Secara spesifik, WMAP mendeteksi bagian ujung belakang terompet merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati dan masih berkaitan dengan peristiwa Big Bang yang terjadi 13 miliar tahun lalu.
Lalu, di bagian depan menjadi lokasi di mana Bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati atau observable.
Sama Persis dengan Alquran dan Hadis
Sekali lagi, penemuan itu menegaskan kuasa Allah SWT karena bentuk terompet sangkakala itu sendiri sesuai dengan apa yang terdapat dalam literatur Islam mulai dari Alquran dan juga Hadis.
Sebuah hadis riwayat Abu Hurairah RA menjelaskan, sabda Baginda Nabi Muhammad SAW mengenai bentuk sangkakala kala ditanya oleh para sahabat.
“Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” tanya sahabat yang lantas dijawab Rasulullah, “Bagaikan tanduk dari cahaya."
Rasulullah SAW kembali menjelaskan: “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan Bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadis yang juga tertera pada kitab Tanbihul Ghofilin, disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya.
Editor : Miftahudin