Untuk japlak, bahan yang dibutuhkan ada kerikil (aci), bakso, lidah, makaroni, dan telur puyuh. Sedangkan bumbunya ada bubuk balado, kaldu ayam, gula dan penyedap rasa, kencur, dan bawang putih.
Sementara untuk seblak, rata-rata bahannya sama, hanya saja ada tambahan seperti kerupuk merah dan ceker ayam atau tulang sebagai pelengkap dan topping. Bahan-bahan itu lantas diolah di atas gerobak yang dia sewa dari temannya.
Awal berdagang seblak masih sepi karena belum ada yang tahu. Dia yang berjualan mulai pukul 11.00 hingga 19.00 hanya menghasilkan Rp150.000.
"Alhamdullilah, sekarang selalu habis karena sudah banyak yang paham kesini. Kata mereka, rasanya cocok dilidah dan murah," ujar Yani.
Untuk satu porsi spesial japlak dicampur seblak dibanderol Rp20.000. Selain itu Inovasi terus dilakukan dengan menambah berbagai topping dan ditambah berjualan bakso.
"Disini tersedia tiga macam yaitu bakso telur, bakso urat dan bakso beranak," terangnya.
Hasil dari usaha dan kerja kerasnya, dia berhasil mengumpulkan omzet Rp1,2 juta sehari atau sekitar Rp36 juta dalam sebulan.
Editor : Miftahudin