TERKUAK 6 fakta meninggalnya santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo, Albar Mahdi (15) yang diduga karena tindakan kekerasan oleh sesama santri.
Ibunda korban menerima kabar duka anaknya secara tiba-tiba dari pengasuh Gontor 1 yang menyebutkan bahwa anaknya sudah tak bernyawa, pada Senin 22 Agustus 2022 pukul 10.20 WIB, korban merupakan siswa kelas 5i.
Namun yang membuat keluarganya bertanya-tanya yakni tentang surat keterangan kematian yang menyatakan bahwa Albar meninggal pukul 06.45 WIB.
Berikut 6 fakta meninggalnya santri di Ponpes Gontor
1. Pengasuh Gontor Sebut Albar meninggal karena Jatuh
Jenazah Albar yang telah di dalam keranda dan sudah dibalut kain kafan diantar melalui jalur darat dan tiba di Palembang, pada Selasa 23 Agustus 2022 siang. Jenazah diantar oleh pihak Gontor 1 yang diwakili Ustadz Agus. Namun keluarga Albar mengaku tak mengenal perwakilan dari pihak Gontor tersebut.
"Saya tidak tahu siapa Ustadz Agus, tahunya hanya sebagai perwakilan. Kepada pelayat yang memenuhi rumah, saya disampaikan kronologi bahwa anak saya terjatuh akibat kelelahan setelah mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum)," kata ibunda Albar, Soimah.
2.Darah Tak Berhenti Keluar dari Jenazah Albar
Namun, perasaan legowo itu sirna saat dirinya dan keluarga mengetahui kondisi jasad anaknya dengan membuka kain kafan.
"Banyak laporan-laporan dari wali santri lainnya bahwa kronologi tidak demikian, kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka dan ternyata benar, tak seperti layaknya meninggal karena terjatuh," ungkap Soimah.
Setelah kafan dibuka, lanjut Soimah, darah dari jasad anaknya tersebut terus mengalir. Bahkan kain kafan sudah diganti dua kali namun tetap saja darah tak berhenti.
Sebagai ibu, kata Soimah, dirinya tak menyangka melihat kondisi mayat anaknya tidak dalam keadaan baik. Bahkan keluarga lain yang juga melihat tak mampu membendung amarah.
"Kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan rumah sakit sudah siap melakukan autopsi," jelasnya.
Editor : Miftahudin