Namun, pelatihan itu mendapat kecaman dari Menteri Pendidikan Michelle Donelan, yang mengatakan kepada The Times bahwa sesi dukungan itu melegitimasi industri yang berbahaya.
"Universitas [bagian dari] Russell Group sangat gagal dalam tugas mereka untuk melindungi mahasiswa dengan menawarkan kursus, yang katanya berusaha untuk menormalkan penjualan seks," paparnya.
Seorang mahasiswa juga mengatakan kepada surat kabar itu bahwa itu dapat menyebabkan masalah nyata, menjadikannya bagian dari budaya universitas dan menjadikan pekerjaan di industri seks sebagai aktivitas yang normal.
Ilustrasi mahasiswi.(Foto:Ist)
Tetapi petugas kesejahteraan dan pembebasan SU, Jonah Graham, membela kursus tersebut—terdiri dari dua sesi, satu untuk mahasiswa serta staf dan yang lainnya hanya untuk anggota staf.
"Ini adalah upaya untuk mendukung mahasiswa dalam kesulitan yang timbul dari kenyataan meningkatnya biaya di pendidikan tinggi," ujarnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta