KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Akibat sedimentasi yang terjadi di Sungai Maskumambang, yang berada di desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Nelayan mengaku kesulitan melakukan aktivitas rutin khususnya saat berangkat dan pulang dari melaut, terlebih jika kondisi air sedang mengalami surut sehingga nelayan tidak bisa melaut.
Sedimentasi yang terjadi di Sungai Maskumambang, ini dikatakan Oceng, salah satu nelayan, sudah terjadi sejak 6 tahun silam dan mencapai 1 meter lebih.
"Yang paling repot kalau sudah kondisi surut, kami kalau mau melaut harus mendorong perahu dulu sampai ke bibir pantai, begitu juga sebaliknya kalau pulang melaut, ini kan jelas pembengkakan biaya," ujar Oceng, Selasa (9/11/2021).
Dikatakan Oceng, kondisi saat ini, nelayan Gebang dihadapkan pada dua permasalahan yakni cuaca yang tidak menentu dan juga sedimentasi.
Nelayan berharap ada perhatian dari pihak terkait khusunya Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk bisa membantu nelayan agar permasalahan sedimentasi ini bisa teratasi dengan dilakukan normalisasi sungai.
"Untuk pengajuan normalisasi sungai sudah sering kami lakukan, sampai-sampai kami bosan dengan janji-janji Pemerintah," katanya.
Sementara Kuwu Desa Gebang Kulon, Andi Subandi mengungkapkan, diakuinya semenjak tahun 2020 dirinya menjabat sudah melakukan upaya pengajuan untuk dilakukan normalisasi Sungai Maskumambang tersebut, awalnya karena ada pandemi sehingga normalisasi yang rencananya dilaksanakan tahun 2020 ditunda, sedangkan pada tahun anggaran 2021 juga terkena refocusing atau pengalihan lagi, sehingga para nelayan hanya tahu persoalan tersebut mengadu kepada pemerintah desa maka pihaknya mengajak langsung kepada sejumlah nelayan untuk datang dan menceritakan langsung kepada Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon atas persoalan yang mereka alami.
"Penggerukan Sungai Maskumambang direncanakan di tahun 2022, akan tetapi para nelayan sudah merasa tidak sabar dan untuk secepatnya dilakukan normalisasi,” tandasnya.
Editor : Miftahudin