PENGGEMAR Coca-Cola wajib tahu asal mula Coca-Cola yang merupakan brand minuman raksasa yang ternyata berawal sebagai minuman obat.
Coca-Cola diproduksi oleh Coca-Cola Company, perusahaan minuman asal Amerika Serikat yang merupakan produsen minuman terbesar di dunia saat ini.
Coca-Cola berasal dari dua bahan asli yang digunakan sebagai obat di akhir abad ke-19, yakni daun coca dan kacang cola (sumber kafein). Ini awalnya dimaksudkan sebagai obat paten oleh apoteker John Stith Pemberton dari Columbus.
Awalnya, Pamberton yang ikut berperang terluka parah dan menggunakan morfin sebagai obat penghilang rasa sakit, namun dia kecanduan dan sulit lepas dari morfin. Karena ingin terlepas dari kecanduan morfin, Pemberton mulai melakukan eksperimen dengan daun tanaman coca yang dicampur gula.
Pemberton kemudian mengemas sirup itu untuk kemudian menawarkannya ke sejumlah toko obat sebagai sampel. Dia awalnya membuat Coca-Cola sebagai obat dan bukan minuman seperti sekarang.
Dia kemudian kembali bereksperimen mencampur bahan tersebut dengan air berkarbonasi. Dia bekerja sama dengan Willis E Venable, seorang pemilik toko obat. Sirup ini awalnya diperkenalkan sebagai obat yang disebut tonik otak.
Seiring dengan perkembangan tonik otak tersebut, seorang pemasar iklan terkemuka bernama Frank Mason Robinson menawarkan pemasaran produk yang lebih besar. Dari situ lahir perusahaan bernama Coca-Cola, yang merupakan gabungan nama dua bahan dasarnya.
Pada 1891, apotker Atlanta bernama Asa Griggs Candler mendapatkan kepemilikan penuh atas bisnis tersebut. Kemudian dia mendirikan Coca-Cola Company pada tahun berikutnya. Merek dagang Coca-Cola baru terdaftar di Kantor Paten AS pada 1893.
Di bawah kepemimpinan Candler, penjualan meningkat dari sekitar 9.000 galon sirup pada 1890 menjadi 370.877 galon pada 1900. Selama dekade itu juga, pabrik pembuatan sirup didirikan di Dallas, Los Angeles dan Philadelphia. Produk tersebut mulai dijual di setiap negara bagian AS.
Pada 1899, Coca-Cola menandatangani perjanjian pertamanya dengan perusahaan pembotolan independen, yang diizinkan untuk membeli sirup dan memproduksi, membotolkan, dan mendistribusikan minuman Coca-Cola. Perjanjian lisensi itu membentuk dasar dari sistem distribusi unik yang sekarang menjadi ciri sebagian besar industri minuman ringan Amerika.
Coca-Cola kemudian dijual pada 1919 seharga 25 juta dolar AS kepada sekelompok investor yang dipimpin oleh pengusaha Atlanta Ernest Woodruff. Anak laki-lakinya, Robert Winship Woodruff menjadi presiden dan ketua selama lebih dari tiga dekade (1923–1955).
Tahun-tahun pasca Perang Dunia II dilakukan diversifikasi dalam kemasan Coca-Cola dan pengembangan atau akuisisi produk baru. Merek dagang Coke pertama kali digunakan dalam periklanan pada 1941, dan didaftarkan pada 1945.
Pada 1946, perusahaan membeli hak untuk Fanta, minuman ringan yang sebelumnya dikembangkan di Jerman. Sementara itu, botol Coca-Cola berkontur, pertama kali diperkenalkan pada 1916 dan didaftarkan pada 1960.
Perusahaan juga memperkenalkan minuman lemon-lime Sprite pada 1961 dan cola diet pertamanya yang bebas gula pada 1963. Kemudian, dengan pembelian Minute Maid Corporation pada 1960, perusahaan memasuki pasar jus jeruk dan menambahkan merek Fresca pada 1966.
Pada 1982, perusahaan memperkenalkan minuman ringan bebas gula rendah kalori Diet Coke (awalnya bernama Diet Coca-Cola). Selanjutnya, perusahaan mengadopsi rasa baru Coca-Cola pada April 1985 menggunakan formula yang dikembangkan melalui uji rasa dalam upaya mengatasi penurunan pangsa pasar.
Coke baru tidak diterima dengan baik, dan karena kemarahan publik, Coca-Cola menghidupkan kembali rasa aslinya, yang kemudian dipasarkan sebagai Coca-Cola Classic.
Pasar baru terbuka untuk Coca-Cola di awal 1990-an, di mana perusahaan mulai menjual produk di Jerman Timur pada 1990 dan di India pada 1993. Pada 1992, perusahaan memperkenalkan botol pertamanya yang sebagian terbuat dari plastik daur ulang, sebuah inovasi besar dalam industri saat itu.
Coca+Cola menciptakan banyak minuman baru selama 1990-an, termasuk minuman buah anak-anak Qoo yang dipasarkan di Asia, minuman olahraga Powerade, dan air kemasan Dasani. Coca-Cola juga mengakuisisi root beer Barq di Amerika Serikat; Inca Kola di Peru; Maaza, Thums Up, dan Limca di India; dan minuman Cadbury Schweppes, yang dijual di lebih dari 120 negara di seluruh dunia.
Kemudian pada 2005, perusahaan memperkenalkan Coca-Cola Zero, minuman ringan tanpa kalori dengan rasa Coca-Cola biasa. Pada 2007, perusahaan mengakuisisi Energy Brands, Inc. Saat ini, dengan lebih dari 2.800 produk yang tersedia di lebih dari 200 negara, Coca-Cola adalah produsen dan distributor minuman terbesar di dunia.
Editor : Miftahudin