Sebelum memulai DCI Indonesia yang kini menjadi salah satu penyedia jasa penyimpanan data server atau hosting terbesar di Indonesia, Toto telah memulai bisnisnya di bidang teknologi sejak 1989. PT Sigma Cipta Caraka menjadi perusahaan pertama yang memberikan sumbangsih terhadap harta kekayaannya saat ini.
Perusahaan perangkat lunak rumahan paling awal di Indonesia ini didirikan pada 1989. Di tangan Otto Toto Sugiri, perusahaan ini berhasil menjadi perusahaan dengan penjualan terbesar mengalahkan persaingan penyedia perangkat lunak impor.
Setelah berkembang pesat, PT Sigma Cipta Caraka pun diakuisisi PT Telkom Indonesia (TLKM) pada 2010.
Perusahaan ini berganti nama menjadi Telkom Sigma. Pada tahun 1994, Toto Sugiri juga mendirikan Indonet, sebuah penyedia layanan internet pertama di Indonesia, yang go public pada Februari 2021 lalu.
Hingga akhirnya pada 2011, Toto bersama enam pendiri lainnya mendirikan PT DCI Indonesia (DCII). Menurut catatan Forbes, perusahaan ini menjadi pusat data terbesar yang menyediakan lebih dari setengah kapasitas lokal di Indonesia.
Perusahaan ini terus berkembang pesat. Bahkan, saham DCII sempat meroket pada sejak listing pada Januari 2021 lalu hingga menyentuh angka Rp59.000.
Tak heran jika kini, Otto Toto Sugiri berhasil menjadi miliarder dengan kekayaan mencapai Rp37,2 miliar dan menjadi salah satu crazy rich RI.
Kekayaan yang didapatkannya ini tentu saja merupakan buah dari usaha dan kerja kerasnya yang terus berinovasi untuk kemajuan teknologi Indonesia.
Chief Operating Officer (COO) perusahaan Dattabot, Tom Malik pun menjuluki pemegang gelar Master of Science in Engineering dari Universitas Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen, Jerman tersebut sebagai “Bill Gates” Indonesia.
Itulah ulasan mengenai sumber kekayaan Otto Toto Sugiri yang sebagian besar berasal dari PT DCI Indonesia.
Editor : Miftahudin