get app
inews
Aa Text
Read Next : SMKN 1 Gunungjati : Bangun Generasi Pembatik Profesional Ditengah Keterbatasan Fasilitas

Bahasa Cirebon Kian Terkikis, Ini Kata Pemerhati Budaya dan Sejarah Cirebon

Sabtu, 02 Juli 2022 | 18:36 WIB
header img
Jajat Sudrajat, Pemerhati Budaya Cirebon ( Foto : Riant Subekti)

KOTA CIREBON, iNews.id - Perilaku sebagian masyarakat Cirebon yang lebih memilih bahasa Sunda dibanding bahasa Cirebon, mengundang keprihatinan oleh sejumlah tokoh dan  pemerhati budaya Cirebon.

Salah satunya keprihatinan tersebut datang dari tokoh asli Cirebon sekaligus pemerhati budaya dan sejarah Cirebon, Jajat Sudrajat.

Menurutnya, Cirebon sudah ditetapkan menjadi suku tersendiri oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak puluhan tahun yang lalu.

Seharusnya kata Jajat, penggunaan bahasa Cirebon lebih sering dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari.

"Bahasa Cirebonan harus dilestarikan dari kepunahan, jangan sampai anak cucu kita tidak bisa bahasa Cirebon. Minimal dipakai untuk bahasa sehari-harilah," ujar, Jajat saat ditemui di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Sabtu (2/7/2022).

Jajat menambahkan, Dinas Pendidikan Kota Cirebon juga harus memasukan mata pelajaran bahasa Cirebon kedalam kurikulum pelajaran. Ada dua jenis bahasa Cirebon yang memang perlu dipertahankan, yakni Bahasa Cirebon sehari-hari, dan Bahasa Cirebon halus atau 'bebasan'.

"Kita ini berada di tengah-tengah suku bangsa Cirebon, seyogyanya bahasa daerahnya wajib bahasa Cirebon. Yang saya tahu itu, pelajaran disekolah saat ini hanya ada bahasa sunda saja," tambah Jajat.

Selain bahasa Cirebon, Jajat menuturkan, banyak kebudayaan dan tradisi leluhur Cirebon yang juga terkikis.

Jajat membahkan, menjelang Hari Jadi Cirebon ke 653 tahun, dirinya berharap, bisa menampilkan kembali marwah Cirebon. Bukan hanya sekedar acara seremonial saja, namun ada hal yang lebih kongkrit dalam pelestarian sejarah dan budaya Cirebon.

Dirinya juga mengusulkan, kepada para Calon Kepala Daerah, baik wali kota maupun bupati harus paham dan bisa akan Bahasa Cirebon. Bahkan dirinya meminta, pada saat penyampaian visi dan misi, harus menggunakan Bahasa Cirebon.

Berani tidak, calon Kepala Daerah saat baca visi-misi itu pake Bahasa Cirebon. Lah calon pemimpin Cirebon y harus bisa dan tahu akan adat dan budaya Cirebon," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut