KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Belasan anak-anak, di Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Saat ini, satu dari belasan warga yang terjangkit DBD masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Untuk mencegah agar penularan DBD tak meluas, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan fogging atau pengasapan di Desa Pangkalan, Kamis (23/6/2022) siang.
Petugas juga membagikan serbuk abate dan melakukan sosialisasi terkait bahaya DBD.
"Tercatat belasan warga yang sebagian besar anak-anak terjangkit demam berdarah. Satu di antaranya masih dirawat di rumah sakit," kata Kepala Puskesmas Pangkalan Masriti.
Kegiatan hari ini, ujar Masriti, empat petugas fogging disebar Dinkes Cirebon di sejumlah rukun tetangga (RT) Desa Pangkalan, Kecamatan Plered.
Petugas melakukan pengasapan di lorong, selokan, dan pekarangan rumah warga.
"Satu-persatu area yang dinilai bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti di-fogging petugas," ujar Masriti.
Berdasarkan data puskesmas, tutur Kepala Puskesmas Pangkalan, belasan warga yang terjangkit DBD tersebut terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2022.
Berbagai upaya telah dilakukan petugas mulai dari sosialisasi pencegahan jentik nyamuk, fogging hingga pemberian serbuk abate guna meminimalisasi penyebaran ngamuk aedes aegypti.
"Petugas Puskesmas Pangkalan akan terus melakukan sosialisasi dan pemantauan kebersihan lingkungan untuk memastikan tidak ada tempat bagi perkembangan nyamuk aedes aegypti, fogging juga akan dilakukan berkala guna memastikan keamanan dan kesehatan warga," tutur Kepala Puskesmas Pangkalan.
Utin, warga Desa Pangkalan mengatakan, umumnya, warga yang terjangkit DBD mengeluhkan sakit kepala, mual, dan demam tinggi hingga timbul bintik-bintik di tubuh.
"Dari empat belas anak yang terdiagnosa DBD, satu di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Utin.
Editor : Miftahudin