Kisah Ibu Jualan Peyek Keliling Susuri Jalan, Demi Anaknya yang Idap penyakit Schizencephaly

Berat bagi keluarga Novan untuk memenuhi kebutuhan tersebut karena ayah Novan hanya bekerja sebagai buruh bangunan lepas dengan penghasilan pas-pasan, kurang dari 2 juta rupiah per bulan. Sang ibu pun berusaha untuk turut membantu perekonomian keluarga dengan berjualan peyek kacang keliling.
Dikutip@faktaterupdate, Peyek yang dikulak dari kerabat kemudian ia tawarkan ke tetangga-tetangga sekitar dengan berjalan kaki. Terpaksa ia harus mengajak Novan karena dua kakaknya sedang sekolah, di SMA dan SMP.
Sejauh 1 km berkeliling, dari jam 9 pagi sampai 12 siang, kadang peyek yang dijual hanya laku 2, atau kadang juga tidak ada yang laku. Meski yang dihasilkan per bulan hanya 200 ribu dari berjualan ini, tapi bagi keluarga Novan berapa pun sangat berharga untuk membantu pengobatannya.
Editor : Miftahudin