Terlalu Lama Jalani PJJ, Banyak Siswa di Cirebon Belum Bisa Baca Tulis

Yana
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Denny Supdiana, SE, MSi (foto: istimewa)

KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Cirebon mulai dilakukan, bagaimanapun juga PTM ini sangat dirindukan oleh siswa maupun guru termasuk para orang tua. Karena dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang pernah dilakukan banyak sekali kendala yang dialami oleh orang tua terutama siswa.

Mengacu pada Imendagri tanggal 16 agustus 2021 dan surat edaran Bupati Cirebon tanggal 16 serta surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan tanggal 19 Agustus 2021, kini sekolah - sekolah Kabupaten Cirebon telah melaksanakan PTM.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Denny Supdiana, SE, MSi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/9/2021) siang mengatakan, kami telah melaksanakan PTM karena mengacu pada Imendagri tanggal 16 agustus 2021 yang ditindaklanjuti oleh surat edaran Bupati Cirebon tanggal 16 juga, serta ditindaklantuji surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan tanggal 19 Agustus 2021

“Saya perhatikan di lapangan, terutama siswa kelas 1 dan 2 masih banyak siswa yang tidak bisa membaca. Umumnya pada kelas 2, mungkin karena kelamaan di PJJ atau cara orangtua yang tidak sama cara mendidiknya,” jelasnya.

Menurutnya, orang tua mungkin tidak biasa, apalagi mereka yang sekaligus melakukan kegiatan ekonomi sehingga ada beberapa siswa yang masi belum bisa membaca. Selain itu juga, ada beberapa lokasi yang tidak memiliki akses internet di daerahnya saat pelaksanaan PJJ.

“Setelah kita menanyakan kepada mereka, banyak yang rindu, ada yang rindu kepada gurunya, juga temannya untuk berdiskusi. Sedangkan di rumah kalua orangtuanya sibuk akhirnya mereka sibuk sendiri, jadinya main hp yang bukan pelajarannya,” tukasnya.

Dikatakannya, pengawasan orangtua justru harus lebih extra ketat ketika pelaksanaan PJJ ini, namun setelah adanya surat edaran Imendagri, PTM di Kabupaten Cirebon berjalan lancar. Semua sesuai dengan Prokes, dari mulai masker, sabun tangan dan handsanitazer dari Bupati.

“Bupati Cirebon Alhamdulilah sangat peduli dengan adanya PTM, sehingga hari ini lima puluh ribu masker dibagikan untuk para siswa dari SD sampai SMP. Selain itu juga ada seribu sabun cuci tangan termasuk juga seratus handsanitazer yang dibagkan pagi ini,” paparnya.

Selain itu, lanjut dia, usaha-usaha Kabupaten Cirebon dalam menghadapi PTM ini yang sudah dilaksanakan diantaranya melakukan vaksin terhadap siswa usia 12-17 tahun.

“Kita sudah melakukan vaksin di barat yang mengikutsertakan SMP, khususnya yang negeri itu 1600, wilayah tengah 1000 lebih, dan tanggal 15 ada 4300 siswa usia 12-17 tahun. Ini adalah dalam rangka upaya pemerintah daerah untuk PTM, bagaimanapun juga kita harus tetap waspada,” ungkapnya.

Banyak kendala yang ada seperti ditambahkan lagi prasarana khususnya di SD ketika PJJ, sekolah menjadi tak terurus. Dan Kabupate Cirebon pernah naik menjadi level 4, tetapi sejak Imendagri nomor 43 tanggal 20 September menjadi level 3.

“Harapan kita, ini berjalan lancer dan tidak ada lagi yang terpapar terutama, Alhamdulilah sejak tanggal 19 tidak ada yang terpapar sampai sekarang. Semoga kedisiplinan kita Bersama di dunia Pendidikan, bisa membuat kelancaran dalam PTM ini,” pungkasnya.

 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network