Akun-akun yang disebut-sebut membagikan video asli juga tidak menampilkan konten terkait sosok Bu Ida atau peristiwa yang dimaksud.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak sekolah tempat Bu Ida mengajar maupun dari aparat berwenang di Tuban. Tidak satu pun video yang dapat diverifikasi keasliannya.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana isu yang belum terverifikasi dapat dengan cepat menyebar di ruang digital dan membentuk opini publik tanpa dasar fakta.
Penyebaran konten semacam ini tidak hanya berpotensi menjadi hoaks, tetapi juga dapat merugikan privasi serta reputasi pihak-pihak yang disebut.
Masyarakat diimbau untuk tidak ikut menyebarkan tautan, gambar, maupun narasi yang belum terbukti kebenarannya. Gunakan media sosial secara bijak dan kritis—karena satu klik dapat berdampak besar bagi kehidupan seseorang.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
