Dengan hanya punya nama satu huruf, C kerap mendapatkan pengalaman unik dalam hidupnya, terutama selama di bangku sekolah saat membuat kartu tanda penduduk (KTP) pada usia 17 tahun ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
“Banyak yang nanya, ‘masak namanya hanya satu huruf? Ini bapaknya kok ada-ada aja? Masa sih? Enggak percaya namamu cuman C, mana buktinya?’ Saya sering dapat pertanyaan seperti itu, baik selama sekolah maupun dalam pergaulan sehari-hari,” tukasnya.
Dalam beberapa situasi, C harus menunjukkan KTP-nya agar orang percaya kalau dirinya memang hanya memiliki nama satu huruf.
“Kadang bahkan saat sudah ditunjukkan KTP pun ada yang masih belum percaya, masih menolak kenyataan,” katanya.
Selama ini, C mengaku tidak mengalami kendala berarti lantaran hanya memiliki nama satu huruf, termasuk saat melakukan pendataan administrasi kependudukan hingga pendidikan.
Meski demikian, selalu ada kisah unik saat harus meyakinkan orang kalau namanya hanya satu huruf.
“Misalnya waktu daftar KTP, pegawai nanya beberapa kali ‘ini serius namanya C doang?’, mereka pun mengecek kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan lain-lain, sehingga benar demikian. Tapi tetap membuat mereka heran juga,” pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
