CIREBON, iNews.id - Berbekal putusan MA tahun 1964 yang mengklaim Pangeran Alexander adalah bukan dzuriyah (keturunan) dari Sunan Gunung Jati dan tidak pantas berada di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon, untuk itu Raharjo Djali menunggu itikad baik dari keluarga Luqman Zulkaedin (Sultan Sepuh XV) untuk segera angkat kaki dari Keraton Kasepuhan.
Hal ini disampaikan oleh Raharjo Djali yang kini mengaku sudah dinobatkan sebagai Sultan Aloeda II dengan gelar Sultan Mahmud Samsudin Aluda Akhsani.
"Saya rasa seluruh warga Cirebon tahu, Siapa Alexander itu, dia adalah anak orang Belanda yang diangkat menjadi anak dan tiba-tiba menjadi Sultan. Keturunan dari Alexander ini adalah Maulana Natadiningrat, Arif Natadiningrat dan Luqman Zulkaedin," ujar Rahardjo, Kamis (19/8/2021).
Dikatakan Rahardjo, pada saat Djumenengan Luqman sebagai Sultan Sepuh XV saja sudah banyak penolakan artinya ini menggambarkan kalau Luqman sudah tidak bisa di terima oleh masyarakat Cirebon dan sudah kehilangan legitimasi nya.
"Alexander tidak mempunyai darah sama sekali dengan Sultan Sepuh XI dan kalau dibahas, ini sejarahnya cukup panjang, saya rasa masyarakat Cirebon sudah banyak yang tahu, tapi masyarakat memilih diam," ujar Rahardjo.
Dikatakan Rahardjo, pihaknya mengaku sudah tidak sejalan dengan (alm) Sultan Arif Natadiningrat pada saat memimpin Keraton Kasepuhan, ini terlibat dari beberapa bangsal yang sakral bagi keluarga justru dibiarkan begitu saja, dan lebih terkesan kumuh karena banyak sampah yang berserakan.
"Banyak sekali permasalahan di Keraton Kasepuhan dan puncaknya adalah putusan dari MA, yang memutuskan Alexander tidak memiliki imbauan nama atau gelar Sultan. Jadi bisa disimpulkan kalau Alexander itu bukan keturunan dari Sultan Sepuh XI, termasuk juga keturunan dari Alexander selanjutnya yakni, Maulana Natadiningrat, Arif Natadiningrat dan Luqman Zulkaedin," tandasnya.
Menurut Rahardjo, pernyataan yang sama juga pernah dilontarkan oleh sejarahwan Cirebon (alm) Dr Opan Safari Hasim, yang menyatakan kalau Alexander bukan keturunan langsung dari Sunan Gunung Jati. Untuk itu Raharjo mengaku akan memberikan surat resmi kepada Pemerintah baik dari tingkat daerah, provinsi hingga Presiden kalau ada suksesi kepemimpinan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Terkait dualisme kepemimpinan, kami tetap mengharapkan pihak Luqman untuk legowo menyerahkan tahtanya kepada kami, agar kami bisa lebih cepat membenahi Keraton Kasepuhan," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait