JAKARTA, iNews.id – Pandemi Covid-19 yang menyerang Tanah Air juga berdampak besar pada anak-anak. Bukan hanya orang dewasa, saat ini anak-anak pun menjadi korban Covid-19. Sayangnya hingga kini masih banyak orang tua yang percaya berita hoaks bahwa vaksinasi bisa menyebabkan kematian.
Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr Eva Devita Harmoniati, SpA(K), menanggapi hoaks tersebut mengatakan data bahwa 1 dari 8 orang yang terinfeksi Covid-19 adalah anak. Hampir sama dengan orang dewasa, gejala klinis Covid-19 pada anak bisa ringan sampai berat dan menyebabkan kematian.
Fakta menarik lainnya adalah sebanyak 20% anak yang terinfeksi Covid-19 bisa tidak menunjukkan gejala klinis, sehingga berpotensi menjadi silent spreader bagi orang-orang terdekat yang ada di sekitarnya.
Sayangnya masih banyak orang tua yang belum paham akan pentingnya vaksinasi Covid-19 pada anak untuk mencegah penularan virus. Sebagaimana diketahui saat ini masih banyak orang tua yang melarang anaknya utnuk divaksinasi karena takut dengan bahaya dan efek samping yang ditimbulkan. Banyak kabar hoaks yang beredar di masyarakat bahwa vaksinasi bisa menyebabkan kematian.
Menanggapi hal tersebut dr Eva mencoba menjelaskan kembali mengenai manfaat utama imunisasi aktif/vaksinasi. “Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Jika seseorang terpapar dengan penyakit tersebut, maka dampaknya bisa menjadi tidak sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi juga dibagi menjadi dua jenis yakni imunisasi pasif dan imunisasi aktif atau vaksinasi,” tutur dr Eva, dalam Media Briefing Suara Anak Tentang Vaksin, Kamis (29/7/2021).
Perlu diingat oleh masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat, melainkan upaya untuk mencegah tingkat keparahan bila terinfeksi virus Covid-19. Vaksin terdiri dari tiga jenis, yakni dari virus atau bakteri yang sudah dimatikan (Inactivated Virus), komponen virus dan bakteri (mRNA), dan virus atau bakteri hidup yang telah dilemahkan.
“Imunisasi penting untuk masyarakat karena dapat melindungi dari penyakit infeksi berat. Semakin banyak orang yang diimunisasi maka banyak pula orang yang terlindungi. Selain itu imunisasi juga dapat mencegah penularan penyakit pada anak-anak atau orang dengan kondisi tertentu yang tidak dapat diimunisasi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa dampak imunisasi yang paling signifikan dan dapat dibuktikan adalah dengan menurunnya tingkat kematian akibat berbagai infeksi berbahaya, salah satunya Covid-19.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait